Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Peringati Tahun Baru Jawa Respati, Penganut Kepercayaan Lereng Merapi Gelar Ritual

BNews–MAGELANG– Belum banyak yang tahu bahwa masyarakat jawa memilik tahun baru Jawa Respati (Jawa Kuno). Dan bagi warga penghayat kepercayaan “Pahoman Sejati” di lereng Merapi menggelar serangkaian acara untuk memperingatinya.

Mereka menggelar rangkaian cara dimulai di Sendang Umbul Sewu Sawangan 17 Juni 2021 kemarin. Mereka berharap tahun baru membawa perubahan lebih baik.

Ritual peringatan dimulai dengan doa bersama di petilasan “makam Punokawan” di Gumuk Larangan, Dusun Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Doa dipimpin sesepuh warga Pahoman Sejati, Ki Rekso Jiwo. Mengenakan udeng putih, Ki Rekso menyampaikan doa berbahasa Jawa krama yang ditujukan kepada para leluhur.  

“Ini adalah rangkaian acara untuk mengawali ritual peringatan tahun baru Jawa Kuno yang kami sebut Jawa Respati. Tahun ini adalah tahun Jawa ke-6423 Respati,” kata Kikis Wantoro, Ketua Padepokan Seni Budi Aji, Kamis (17/6/2021).

Tahun Jawa Respati atau sering disebut tahun Jawa Nusantara, memiliki perhitungan yang berbeda dengan penanggalan tahun Jawa Saka atau Sultan Agungan.  

Bulan pertama tahun Jawa Respati disebut Badrawarna. Tanggal 1 bulan Badrawarna jatuh pada hari Respati atau Kamis Kliwon. Jika tahun Jawa Saka menggunakan siklus bulan sebagai penentu perubahan tanggal, tahun Respati menggunakan siklus matahari.  

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Kalau tahun baru yang Jawa Saka itu disebut Suro atau Suronan. Kalau ini disebut Badrawarnanan karena tanggal pertamanya jatuh di bulan Badrawarna,” kata Kikis.

Warga penghayat Pahoman Sejati yang tinggal di lereng Merapi, secara turun temurun mengawali peringatan tahun baru Respati dengan berdoa di “makam Punokawan” dan mengambil air dari Sendang Umbul Sewu.

Mereka meyakini, berkah air Sendang Umbul Sewu dapat mengobati berbagai penyakit dan menjauhkan warga dari bencana. Sendang ini dipercaya sebagai tirta nirmala atau air yang dapat mengeluarkan manusia dari sengkala (celaka atau halangan).

Menurut Kikis, titra itu berarti air dan nirmala bermakna keluar dari sengkala. Maka masyarakat lokal bahkan dari luar daerah percaya bahwa air sendang dapat menjadi lantaran menyembuhkan penyakit.

“Bukan karena airnya ya. Tuhan memberikan kekuatan kepada air ini. Harapan kami setelah selesainya ritual mohon kepada Tuhan yang Maha Esa, semoga pagebluk Corona segera sirna,” imbuhnya.

Warga penghayat Pahoman Sejati bersama Padepokan Seni Budi Aji menggelar rangkaian peringatan tahun baru Jawa Respati selama 2 hari. Usia mengambil air di Sendang Umbul Sewu, acara dilanjutkan dengan ritual dan kirab sesaji.

Kegiatan dipusatkan di Padepokan Seni Budi Aji di Dusun Wonogiri Kidul, Desa Kapuhan, Sawangan. Pertunjukan wayang kulit dan pentas sendra tari akan digelar selama acara.

“Kami selenggarakan acara ini dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Warga yang ikut kegiatan wajib memakai masker. Harus sesuai protokol,” kata Kikis Wantoro. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!