Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Perkenalkan Komunitas Gowes Pegassus Magelang

BNews—KOMUNITAS—Selama pandemi Covid-19, semakin banyak komunitas sepeda atau sering disebut gowes yang terbentuk. Salah satunya yakni Pegassus Sepeda Hura-Hura di Magelang.

Komunitas ini terbentuk pada bulan Februari 2020 lalu, meskipun sebelumnya para anggota sudah sering gowes. Adanya pandemi Covid-19, mereka bersepakat untuk membuat komunitas gowes.

”Kalau anggota sendiri dari lingkup pertemanan yang memang menyukai olahraga sepeda,” ungkap bendahara komunitas Pegassus Sepeda Hura-Hura, Cindy Armila Purwatno kepada Borobudurnews, Jumat (12/6/2020) malam.

Dia menjelaskan, jumlah anggotanya saat ini ada 12 orang namun yang aktif ikut gowes sekitar sepuluh orang. Mereka bersepakat nama komunitasnya adalah Pegassus karena namanya sama dengan coffe shop miliknya.

”Selain itu, Pegassus sendiri menurut mitologi Yunani merupakan kuda terbang yang menjadi simbol kekuatan serta inspirasi. Dengan itu diharapkan anggota gowes juga dapat seperti itu,” jelasnya.

Lanjut Cindy, jadwal rutin gowesnya adalah tiga kali seminggu yakni pada hari Senin, Rabu dan Sabtu atau Minggu. Sedangkan pemilihan rutenya ada yang jalur pemandangan alam seperti pegunungan dan jalur perkotaan.

”Kalau yang rute alam, kami pernah ke Kopeng, Babadan Merapi, Jurang Jero, Candi Selogriyo dan masih banyak lagi karena memang lebih suka yang berbau alam. Sedangkan jalur kota seperti ke Candi Borobudur, Candi Prambanan di Yogyakarta,” imbuh dia.

Sementara itu, pengalaman yang tidak bisa dilupakan saat gowes, kata Cindy, ketika dirinya dan anggota lain gowes bersama ditanjakan dengan balapan. Namun akhirnya semuanya merasakan letih.

”Dari itu ada sesuatu yang bisa diambil sebagai pelajaran, yakni saat menanjak, janganlah bernafsu mencapai puncak. Tetap atur nafas dan tenaga agar efektif sampai puncak, begitu juga saat jalur turunan, dibutuhkan konsentrasi agar tidak terjungkal,” paparnya.

”Seperti dalam kehidupan kita, saat berada dipuncak, janganlah sombong dan ketika dibawah tetaplah tegar,” sambungnya.

Download Musik Keren Disini

Tambah Cindy, dengan gowes tersebut diharapkan dapat membuat badan lebih sehat dan bugar. Apalagi ditengah pandemi seperti saat ini, dibutuhkan daya tahan tubuh yang kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit.

”Selain fisik, juga cara berfikir harus tetap dijaga. Yang penting stay healthy, stay safe dan stay sane,” pungkasnya. (mta)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!