Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Pulang dari Magelang, Warga Jogja Tewas dengan Gejala Batuk dan Sesak Napas

BNews—JOGJAKARTA— Seorang warga Jogjakarta, PHT, 50, ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergeletak di lantai rumahnya. Korban sebelumnya mengeluh batuk dan sesak napas pascapebergian ke Magelang sekitar dua pekan lalu.

Kasubbag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, korban merupakan warga Kanoman, Panjatan yang tinggal di Depok, Panjatan Kulon Progo. PHT kali pertama ditemukan meninggal di dalam rumah pada Sabtu, (7/8), oleh mertuanya, Paniyo.

Saat itu saksi yang baru pulang dari bepergian menemukan korban tergeletak di lantai. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada tetangganya dan polisi.

”Saat ditemukan korban ini tergeletak di lantai sudah meninggal dunia,” kata Jefry Senin (9/8).

Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat bepergian ke Magelang sekitar dua pekan lalu. Sepulang dari sana, korban mengeluhkan batuk dana sesak napas.

”Diduga takut terpapar Covid-19, korban sempat memutuskan memilih isolasi mandiri di dalam rumah,” terangnya.

Lantaran tidak sembuh, korban akhirnya pada Jumat, (6/8) malam, diperiksakan di klinik kesehatan yang ada di Kapanewon, Galur, Kulon Progo. Pada malam harinya, korban justru gelisah dan tidak bisa tidur dan hilang nafsu makanya.

”Saat itu, oleh mertuanya ditemani sampai dengan pagi,” ungkapnya.

Lantaran ada kepentingan, pada Sabtu (7/8), sang mertua meninggalkan korban sendiri di rumah. Sebelumnya saksi sudah menyiapkan makanan untuk korban namun tidak disantap. Pada siang harinya saat pulang, diketahui korban sudah tergeletak meninggal.  

”Dari pemeriksaan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Namun karena sempat batuk dan sesak napas proses pemakaman dilaksanakan dengan protokol kesehatan,” tegas dia.  

”Kami sudah serahkan kepada Satgas Covid untuk dilakulan pemulasaran dan pemakaman sesuai protokol kesehatan,” pungkas Jeffry. (ifa/han)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!