Sejarah Dimulainya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
BNews—NASIONAL— Umat islam di Indonesia merayakan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, hari ini (9/10). Perayaan ini sebagai ungkapan syukur umat islam memperingati hari Lahirnya Nabi Muhammad.
Dikutip dari islami.co menyebutkan sebenarnya merayakan hari lahir Muhammad SAW muncul pada masa khalifah Umar bin Khattab yakni sekitar tahun 22 atau 23 hijriyah (638-an Masehi). Namun ketika itu para sahabat kesulitan untuk menentukan tanggal dan hari pasti kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Terkait kelahiran Nabi Muhammad SAW sendiri memang ada dua pendapat. Pertama yang disepakati para ulama, Rasulullah diyakini lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Pendapat kedua disebut Nabi Muhammad lahir pada 9 Rabiul Awal Tahun Gajah.
Dosen sejarah peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zakaria M.Ag mengatakan, sejarah perayaan Maulid Nabi Muhammad pertama kali diketahui muncul di masa Bani Fatimiyyah di Mesir. Dinasti Fatimiyyah didirikan oleh Sa’id bin Husain di Tunisia sekitar tahun 909 M dan berideologi Syiah.
Nama Fatimiyah diambil dari putri Rasulullah SAW yang juga istri Ali bin Abi Thalib. Sa’id bin Husain dan para pendiri Dinasti Fatimiyah mengklaim masih satu garis nasab atau keturunan dengan Fatimah.
Dinasti Fatimiyah runtuh pada tahun 1169 Masehi. Lahirlah kemudian Dinasti Ayyubiah pimpinan Salahudin Al Ayyubi. Ketika itu, menurut Zakaria, Shalahuddin al Ayyubi yang menaklukan Bani Fatimiyyah di Mesir melihat warga merayakan hari lahir Ali bin Abi Thalib sebagai wujud kecintaan mereka.
“Salahuddin al Ayyubi kemudian menggagas festival syair, yang kemudian muncul syair-syair besar di bidang cerita tentang Nabi yaitu ada Barzanji dan Ad Diba’I. Nah, dari sanalah muncul perayaan-perayaan maulid,” kata Zakaria saat berbincang dengan detikcom, Jumat, 1 November 2019 pekan lalu.
“Jadi sebenarnya awalnya itu perayaan maulid untuk Ali bin Abi Thalib dan sekarang sudah menjadi tradisi maulid itu,” imbuh dia. (nan/wan)