Seniman dan Budayawan Indonesia Gelar Ritual Air dan Tanah Di Karangrejo Borobudur
BNews–MAGELANG– Sebuah ritual air dan tanah digelar di Balkondes Karangrejo, Borobudur Kabupaten Magelang kemarin (8/9/2022). Hal itu dilakukan oleh para seniman dan budayawan Indonesia sebagai proyeksi hubungan alam dan manusia.
Adapun, air yang dipakai berasal dari sumber mata air, dan tanah diambil dari 20 desa yang ada di kawasan Candi Borobudur.
Prosesi ritual dimulai dengan meminum minuman rempah yang diseduh dengan air tadi. Rempah-rempah itu, merupakan sumber daya alam dari warga sekitar yang terpahat di relief Candi Borobudur, seperti bunga telang.
Dilanjutkan, dengan membaca syair-syair yang berisikan untuk mengingat kehidupan manusia dan alam harus saling melengkapi.
Kurator Ritual Air dan Tanah, Ismal Muntaha mengatakan, ritual tersebut menggambarkan bahwa manusia sedang berdialog dengan alam sekitar.
“Di mana, dipilihnya tanah itu karena sebagai fondasi utama soal kehidupan berkelanjutan begitupun dengan air. Sedangkan, tanah ini juga sebagai tempat tumbuhnya rempah-rempah. Maka dari itu, kami munculkan juga sebagai aspek-aspek dalam kehidupan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, kemudian tanah yang berasal dari 20 Desa di kawasan Candi Borobudur tadi dibagikan kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid serta orang-orang yang dituakan dari masing-masing desa tersebut.
Orang-orang tadi diminta memegang gunungan tanah dari 20 desa itu, sembari dipercikkan air yang berasal dari sumber mata air itu.
“Jadi maksud dari rangkaian kegiatan itu, mulai dari minum yang masuk kedalam tubuh, memegang gunungan tanah, hingga dipercikkan air. Untuk merasakan sinergi antara manusia dan alam bahwasannya kita hidup berdampingan, dan ini harus dijaga untuk kehidupan berkelanjutan,” tutupny. (*)