BNews—SLEMAN— Pamerintah Kabupaten Sleman mulai menyiapkan sekenario terburuk untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19). Termasuk mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Namun, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan PSBB masih akan terus dikaji. Sembari menunggu hasil swab 60 karyawan Indogrosir Sleman yang sebelumnya dinyatakan positif lewat Rapid Test.
Selain itu Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan masalah status PSBB tidak bisa diputuskan sendiri oleh Pemkab. Alasannya, semua ada keterkaitan satu sama lainnya. Pemkab masih terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.
“Saya masih menunggu hasil swab karyawan Indogrosir ini. Hasilnya apakah ada yang negatif atau positif? Kalau ada yang positif berapa? Ini akan kami kaji,” katanya kepada wartawan.
Pemkab, lanjut dia, tidak akan gegagah untuk mengajukan PSBB sebelum melalui berbagai kajian. Meskipun saat ini di Sleman sudah terjadi transmisi lokal atau penyebaran virus Covid-19 generasi ketiga (G3). “Tentu hasil kajian akan kami laporkan ke Gubernur DIY,” kata Sri.
Pemkab sendiri lanjut Sri tidak tinggal diam saat transmisi lokal virus Covid-19 ditemukan di Sleman melalui jaringan jamaah tabligh pada April lalu. Pemkab melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman terus melacak anggota jamaah tabligh untuk dilakukan rapid test.
Hasilnya, dari 410 anggota jamaah tabligh yang dirapid test menunjukkan empat orang WN India dan empat orang warga positif Covid-19.
“Saat ini kami fokus menyelesaikan rapid test bagi managemen, karyawan Indogrosir. Kami juga dalam waktu dekat juga akan merapid test 1.500 orang pengunjung yang berbelanja di Indogrosir,” kata Sri. (her/wan)