Sudah Meninggal, Pasien Positif Covid-19 di Jogja Dinyatakan Sembuh

BNews—BANTUL— Seorang jenazah pasien positif corona di Bantul, Jogjakarta dinyatakan sembuh setelah meninggal dunia. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, Rabu (8/4).

Pasien diketahui berdomisili di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DI Jogjakarta. Ia meninggal di Rumah Sakit Pusat Kesehatan Umum (PKU) Muhammadiyah, Senin (6/4). Lalu dinyatakan sembuh dari covid-19, Rabu (8/4).

”Hasilnya tadi keluar bahwa dinyatakan dua swab yang diambil itu hasilnya negatif,” kata pria yang akrab dipanggil Oki, tadi (8/4).

Oki menjelaskan, sebelum meninggal, pasien menjalani tes swab dua kali pada tanggal 2 dan 3 April. Hasilnya baru keluar Rabu, hari ini.

Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 26 Maret lalu sempat dirawat di RS Respira. Sebelum kemudian dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik disini)

Pasien berusia 53 tahun itu kemudian meninggal pada Senin pagi, kemarin lusa. Dan langsung dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan covid-19. Ia menerangkan, dari dua hasil swab yang menunjukkan negatif, maka dipastikan pasien meninggal dalam keadaan sembuh.

”Meninggalnya dalam posisi sembuh. Sudah negatif hasilnya. Meninggalnya karena penyakit kronis yang sudah ada,” ungkap Oki.

Dirinya menyebut, selain terpapar virus corona, pasien memiliki penyakit kronis bawaan dan diduga meninggal akibat penyakit tersebut. Pihaknya akan melakukan revisi catatan, yakni sejak awal di Bantul tercatat delapan orang positif corona. Dimana dua orang dinyatakan sembuh, satu pulang ke rumah dan satu lagi meninggal.

Sementara untuk saat ini masih ada lima orang terkonfirmasi positif corona. Masing-masing dirawat di RSUD Panembahan Senopati, RSUD Sleman, RSUD Jogja, RSPAU Harjolukito dan RSUP Sardjito.

Papar dia, keterlambatan penerimaan hasil swab pasien membuat pasien diasumsikan masih menderita covid-19 sehingga harus dimakamkan sesuai prosedur yang berlaku. Menanggapi keterlambatan tersebut, pihaknya melalui Dinas Kesehatan DI Jogjakarta sudah mengajukan kepada pemerintah pusat agar permasalahan serupa dapat segera diatasi.

”Agar kendala dalam proses pemeriksaan laboratorium dapat segera diatasi. Baik dengan penambahan lab atau dengan mempercepat datangnya bahan habis pakai,” ucapnya.

Saat ini, tes swab untuk menguji pasien terpapar virus corona di DIJ baru dapat dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP). (han)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: