Temannya Dipukuli Ojek Pangkalan, Ribuan Ojol Gruduk Terminal Magelang

BNews—MAGELANG SELATAN—Sekitar 1.500 driver ojek online (ojol) dari berbagai kota seperti Magelang, Jogjakarta, Solo, Semarang dan Purworejo menduduki Terminal Tidar Kota Magelang sejak Jumat pagi (29/3). Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas pasca dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum ojek pangkalan terhadap ojek online, Kamis malam (28/3).

 

Salah satu perwakilan driver ojek online Magelang, Lilik Kristianto mengatakan, insiden bermula ketika korban Puji Kustoro berniat istirahat di warung depan terminal sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu kondisi korban tengah offline alias tidak sedang mencari penumpang dan sudah menanggalkan atribut ojol.

 

Setelah menjabat tangan seluruh orang yang diduga merupakan oknum  ojek pangkalan (opang), Puji lantas tidur. Tidak berselang lama, dirinya dibangunkan oleh depalan orang. Salah satu diantaranya langsung menghadiahi bogem mentah hingga bibir Puji mengeluarkan darah.

 

”Korban yang bawa telepon genggam langsung chat teman-teman. Tapi saat kami datang, pelaku sudah kabur,” terang Lilik disela aksi solidaritas di Terminal Tidar.

 

Mengetahui mengalami luka sobek di bagian bibir, Lilik bersama rekannya membawa Puji ke RSUD Tidar untuk mendapat perawatan medis. Oleh dokter, korban mendapat empat jahitan.

 

”Kami percaya polisi bisa segera menangkap pelaku. Dan kami ingin ada audiensi antara ojol dan opang. Antara korban dan pelaku,” pinta dia.

 

Dia menduga, konflik tersebut terjadi akibat salah paham. Sebab, terdapat zonasi hijau dan merah yang harus dipatuhi oleh driver ojol. Misalnya saja, driver tidak boleh masuk terminal karena masuk dalam zona merah.

 

”Kami mematuhi aturan karena kami juga menghormati ojol. Dan andai ada order, penumpang kami arahkan menyebrang jalan sehingga terhindar dari pelanggaran zonasi,”

 

Lilik mengaku, akan terus bertahan hingga ada titik terang pasca kasus penganiayaan. Selain itu, terlihat perwakilan beberapa ojol menurunkan spanduk zonasi yang sebelumnya terpasang di depan terminal.

 

”Sambil menunggu pelaku tertangkap dan audiensi, kami ingin sementara waktu terminal menjadi zonasi hijau. Jangan artikan ini sebagai balas dendam,” ungkap dia.

 

Kapolsek Magelang Selatan Kompol M Choirul Anwar yang turun langsung ke lapangan menghimbau peserta aksi solidaritas untuk tertib. Lantaran lokasi terminal berada di Magelang Selatan, pihaknya wajib memberikan pelayanan dan keamanan selama kegiatan berlangsung.

 

”Dan untuk audiensi antara ojol dan opang dilakukan di Mapolsek Magelang Tengah karena kejadian perkara ada di sektor tengah,” terang Anwar. (han)

 

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!