Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

5 Pondok Pesantren di Jawa Sering Hasilkan Alumni Tokoh Nasional

BNews-MAGELANG- Tak sedikit pesantren terbaik di Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan pendidikan Islam.

Sejumlah pesantren itu juga dikenal mumpuni dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Di dalam artikel ini kami akan membahas 5 pesantren terbaik di Indonesia mulai dari sejarah, kurikulum pembelajaran; hingga alumni yang menjadi tokoh nasional.

Daftar Pesantren Terbaik di Indonesia

  1. Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo

Pondok Pesantren Darussalam Gontor adalah salah satu pesantren terbaik di Indonesia yang terletak di kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Gontor sendiri memiliki cabang yang begitu banyak dan tersebar di beberapa kota di Indonesia, seperti Magelang, Banyuwangi, Lampung, Kendari, Aceh besar, Ngawi, Kediri, hingga Riau. Tercatat saat ini Gontor memiliki setidaknya 20 cabang pesantren dan 350 pesantren yang didirikan oleh alumni.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Kurikulum pendidikan yang berkualitas menjadikan Gontor menjadi salah satu rujukan bagi pesantren-pesantren modern lain yang ada di Indonesia bahkan mancanegara. Selain itu, Gontor juga memiliki alumni yang sudah banyak tersebar di berbagai daerah, baik dalam mau pun luar negeri.

Pondok Modern Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo dan menjadi salah satu pesantren tertua di Indonesia. Gontor didirikan oleh tiga orang bersaudara putra dari seorang kiai bernama Santoso Anom Besari. Ketiga bersaudara tersebut yaitu KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Zarkasy yang dikenal dengan istilah Trimurti.

Gontor memelopori pesantren modern di Indonesia dengan memadukan pesantren klasik atau salaf dengan kurikulum modern. Kurikulum modern memadukan pendidikan agama dan umum, tarbiyah dan ta’lim.

Pesantren Gontor berhasil melahirkan banyak alumni yang berkualitas, termasuk Abdurrahman Mohammad Fachir (mantan Wakil Menteri Luar Negeri), Adnan Pandu Praja (mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi), Ahmad Satori Ismail (Ketua Ikatan Dai Indonesia), Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan MUI), serta Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR & mantan Ketua MPR).

Mereka adalah contoh nyata bagaimana Gontor sebagai pesantren terbaik di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam mencetak pemimpin-pemimpin yang berpengaruh di berbagai bidang.

  1. Pesantren Tebuireng, Jombang

Pesantren Tebuireng terkenal dengan peran pentingnya dalam gerakan kemerdekaan Indonesia. Pesantren terbaik di Indonesia ini mendukung perjuangan kemerdekaan dan telah melahirkan banyak pemimpin nasional yang memainkan peran kunci dalam sejarah kemerdekaan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Tebuireng berlokasi di Jombang, Jawa Timur dan didirikan oleh KH Hasyim Asyari pada 1899. Beliau adalah salah satu Ulama ternama Indonesia sekaligus menjadi pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Sorogan (siswa membacakan mata pelajaran kitab kuning di depan guru) dan wethon atau bandongan (kiai membaca kitab dan murid menafsirkannya) merupakan metode pengajaran pesantren ini. Selain berfokus pada ilmu syariat Islam dan Bahasa Arab, Pesantren Tebuireng juga memasukkan ilmu umum dalam kurikulum pembelajaran.

Beberapa tokoh besar nasional juga lahir dari pesantren ini, beliau adalah Ma’ruf Amin (Wakil Presiden) serta Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal sebagai Gus Dur (Presiden RI ke-4) yang membawa semangat keberagaman dan toleransi dalam kepemimpinannya.

  1. Pesantren Lirboyo, Kediri

Pesantren Lirboyo adalah salah satu pesantren terbaik di Indonesia yang terletak di Kediri, Jawa Timur. Pesantren ini memiliki sejarah panjang yang bermula pada 1910 ketika KH Abdul Karim mendirikannya. Sejak saat itu, Pesantren Lirboyo telah berkembang menjadi pusat pendidikan Islam yang sangat dihormati dan dikenal baik di dalam mau pun luar negeri. Pesantren Lirboyo selalu menjunjung tinggi tradisi pendidikan Islam yang kuat serta memadukan pembelajaran agama dengan ilmu pengetahuan modern. Sejarah pesantren ini mencerminkan semangat perjuangan dalam melestarikan nilai-nilai Islam dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Pesantren Lirboyo menawarkan kurikulum pendidikan yang komprehensif dan mencakup berbagai disiplin ilmu. Selain pengajaran agama Islam yang kuat, pesantren ini juga memberikan perhatian pada ilmu pengetahuan modern, termasuk matematika, ilmu sosial, dan bahasa. Tidak hanya ilmu agama dan dan ilmu umum, pesantren ini juga memiliki program menghafal Alquran dan menekankan kepada pembentukan karakter. Pesantren Lirboyo telah melahirkan banyak tokoh nasional y

Pesantren Lirboyo telah melahirkan banyak tokoh nasional yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Beberapa tokoh alumni terkenal dari pesantren ini yaitu Said Aqil Siradj (mantan ketua umum PBNU), KH Maemoen Zubair (ulama besar dan tokoh agama), dan KH Mustofa Bisri atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Mus (Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2014-2015).

  1. Pesantren Langitan, Tuban

Salah satu pesantren tertua yang didirikan di Indonesia adalah Pondok Pesantren Langitan. Tentu saja pondok pesantren ini mempunyai makna sejarah yang besar. KH Muhammad Nur yang merupakan salah satu murid Pangeran Diponegoro, mendirikan pesantren jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada 1852 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pesantren Langitan telah menerapkan berbagai metode pendidikan, termasuk sistem klasikal (madrasiyah) dan non-klasikal (ma’hadiyah). Sistem klasikal adalah pendidikan formal yang terstruktur yang mencakup seluruh kurikulum dan program. Dalam pendidikan non-klasikal Pesantren Langitan menggunakan metode weton atau bandongan dan sorogan, yakni para santri mendengarkan penjelasan dari kitab kuning yang dibacakan oleh kiai atau ustaz.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Pesantren Langitan tetap mematuhi prinsip Al-Muhafadhotu Alal Qodimis Sholih Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah, yaitu menjaga budaya-budaya klasik yang baik dan mengadopsi budaya-budaya baru yang konstruktif. Dengan prinsip ini, pesantren terbaik di Indonesia itu terus berusaha memperbaiki dan menyesuaikan diri dalam mengembangkan aspek sosial dan budaya, terutama dalam bidang pendidikan dan manajemen.

Sebagai salah satu pondok pesantren tertua dan terbesar di Indonesia, Pondok Pesantren Langitan telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang berhasil di asuh dan dididik di pondok ini. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya KH Kholil Bangkalan dan KH Hasyim Asy’ari (pahlawan nasional dan Rais Akbar Nahdlatul Ulama) serta KH Syamsul Arifin (Ayah KH As’ad Syamsul Arifin).

  1. Pesantren Sidogiri, Pasuruan

Pondok Pesantren Sidogiri yang terletak di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, memiliki sejarah yang panjang karena berusia 286 tahun. Awalnya, Pesantren Sidogiri didirikan oleh Sayyid Sulaiman, seorang keturunan Rasulullah dan cucu Sunan Gunung Jati serta dibantu oleh Kiai Aminullah dari Pulau Bawean.

Pembabatan lokasi Sidogiri yang dulunya berupa hutan belantara dan dihuni makhluk halus memakan waktu hingga 40 hari. Keberadaan Sidogiri diyakini karena tanahnya yang baik dan berkah. Meskipun ada perbedaan pendapat tentang tahun berdirinya, baik 1718 maupun 1745. Namun, Pondok Pesantren Sidogiri tetap menjadi lembaga pendidikan Islam yang berpengaruh dengan sejarah yang kuat.

Saat ini Pesantren Sidogiri dikenal sebagai pesantren salaf yang unggul dalam pengajaran kitab kuning melalui metode al-Miftah, yang memungkinkan santri-santri untuk membaca kitab kuning dengan cepat. Pesantren ini juga terkenal atas pengelolaan yang efisien dengan menerapkan sistem ekonomi syariah dalam koperasinya. Sidogiri memiliki banyak cabang madrasah dan rutin mengirimkan 500-700 guru dan dai ke berbagai wilayah terpencil di seluruh Indonesia setiap tahunnya.

Menjadi salah satu pesantren terbaik di Indonesia, Pesantren Sidogiri tentunya banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh besar. Alumni yang pernah belajar di Pondok Pesantren Sidogiri yaitu KH Miftakhul Achyar (Rais Aam PBNU) dan KH Syukron Makmum (dai kondang). (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!