Antisipasi Banjir Lahar Gunung Merapi, 7 Sabo Dam Dibangun
BNews—JATENG—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun dan rebilitasi sejumlah Sabo Dam di wilayah Jawa Tengah. Langkah ini guna antisipasi banjir lahar dari Gunung Merapi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Sabo Dam dibangun untuk menahan dan mengurangi kecepatan aliran lahar yang membawa material vulkanik. Sehingga diharapkan bisa meminimalisir risiko bencana banjir lahar di hilir sungai serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar Gunung Merapi.
”Kalau bendungan menahan air, sedangkan Sabo Dam menahan pasir dan batu sementara airnya tetap bisa lewat,” katanya, Kamis (29/10/2020). Dikutip dari medcom.id.
Perlu diketahui, Kementerian PUPR melaksanakan Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sabo Dam sejak 2015. Salah satunya di Kali Putih, mereka melakukan perbaikan saluran pengelak Sabo Dam dengan anggaran tahun jamak 2015-2017 sebesar Rp 311 miliar.
Sedangkan melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, juga telah menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi Sabo Dam di Kali Putih, Kali Gendol, Kali Pabelan, dan Kali Lamat pada 2018-2020.
Kepala BBWS Serayu Opak Dwi Purwantoro mengatakan, selain program tersebut juga dilaksanakan rehabilitasi dan pembangunan sabo dam baru di Kali Bebeng, Kali Pabelan, serta Kali Lamat dan Senowo. Program ini melalui pendanaan APBN tahun 2020.
Sementara untuk Kali Bebeng Magelang, dibangun satu sabo dam baru dengan anggaran Rp13,46 miliar yang telah dimulai pada Juni-Desember 2020 oleh kontraktor PT. Mandiri Agung Abadi. Selanjutnya di Kali Lamat, dibangun satu sabo dam baru dan di Kali Senowo dilakukan rehabilitasi satu sabo dam dengan total anggaran Rp13,99 miliar oleh kontraktor PT. Bumi Selatan Perkasa.
Terakhir di Kali Pabelan Magelang, dibangun kembali satu sabo dam baru dengan anggaran Loan JICA (SYC) Rp18,54 miliar. Proyek ini telah dimulai pada September hingga Desember 2020 oleh kontraktor PT. Arena Reka Buana. (*/mta)