Badan Panas Tapi Tidak Demam? Mungkin Ini Penyebabnya
BNews—KESEHATAN— Kondisi badan panas tapi tidak demam dapat disebabkan oleh banyak hal. Tidak melulu penyakit, tanpa disadari gaya hidup dan faktor lingkungan juga dapat meningkatkan suhu tubuh.
Tergantung dari penyebabnya, badan panas tapi tidak demam dapat disertai dengan gejala lain, seperti kulit iritasi hingga keringat berlebih. Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih tinggi, maka Anda sedang mengalami demam.
Sedangkan, apabila suhu tubuh di bawah 37 derajat Celcius, maka Anda tidak demam. Jika memang badan panas tapi tidak demam, berarti ada penyebab lain yang mendasarinya. Berikut adalah 10 kemungkinan penyebabnya.
Olahraga berlebihan
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan suhu badan panas, terutama jika Anda tidak terbiasa berolahraga. Cuaca sedang panas, atau terlalu memaksakan diri untuk berolahraga.
Segeralah berhenti olahraga jika Anda merasa sangat lelah atau sampai pingsan. Selain itu, hindarilah berolahraga saat cuaca sedang panas-panasnya.
Makanan dan minuman
Beberapa makanan dan minuman dapat membuat badan terasa panas tapi tidak demam, misalnya alkohol, kafein (teh atau kopi). Makanan pedas, atau makanan dan minuman lain yang bersuhu sangat panas.
Tubuh dianggap bisa terasa panas atau lebih berkeringat saat sedang mengonsumsi makanan dan minuman di atas.
Pakaian ketat
Menggunakan pakaian yang terlalu ketat dapat membuat suhu tubuh meningkat. Selain itu, pakaian ketat juga menghambat sirkulasi udara di sekitar kulit.
Tidak hanya pakaian ketat, baju dengan bahan serat sintetis juga bisa membuat suhu panas terperangkap dan mencegah air keringat berevaporasi. Hasilnya, badan akan terasa panas dan berkeringat.
Gangguan cemas
Cemas adalah respons alami tubuh dalam menghadapi stres. Saat gangguan cemas terjadi, penderitanya akan merasa takut.
Hal ini dapat dirasakan dalam situasi wawancara kerja, datang ke sekolah untuk pertama kalinya, atau melakukan presentasi di depan orang banyak. Gejala lain dari gangguan cemas meliputi detak jantung semakin cepat, otot menegang, hingga pernapasan cepat.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) terjadi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin berlebihan. Kondisi ini dapat mempercepat metabolisme tubuh sehingga menyebabkan turunnya berat badan dan kencangnya detak jantung.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan badan panas tapi tidak demam. Tidak hanya itu, hipertiroidisme juga bisa mengakibatkan tangan bergetar, diare, sulit tidur, atau kelelahan.
Anhidrosis
Jika kulit tidak mampu mengeluarkan keringat, kondisi itu dikenal dengan sebutan anhidrosis. Anhidrosis dapat menyebabkan beberapa bagian kulit kehilangan fungsinya untuk mengeluarkan keringat sehingga suhu tubuh akan meningkat alias panas.
Hati-hati, selain dapat membuat badan panas, anhidrosis juga bisa menyebabkan komplikasi lain. Segeralah datang ke dokter jika anhidrosis terjadi pada diri Anda.
Diabetes
Menurut Federasi Diabetes Internasional, para penderita diabetes akan lebih sensitif terhadap cuaca panas dibandingkan orang pada umumnya. Hal ini terjadi akibat dua alasan:
Pasien diabetes akan mengalami dehidrasi lebih cepat saat berada di cuaca panas Komplikasi diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf sehingga membuat kelenjar keringat tak berfungsi dengan baik.
Diabetes harus ditangani oleh dokter agar gejalanya dapat dikontrol sehingga tak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kehamilan dan siklus menstruasi
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, sangat lumrah bagi wanita untuk merasakan peningkatan suhu tubuh saat sedang hamil atau menstruasi. Hal ini terjadi akibat adanya perubahan hormon yang meningkatkan pasokan darah ke kulit.
Begitu pula dengan wanita hamil, yang akan mengalami peningkatkan suhu tubuh saat proses ovulasi sedang terjadi.
Menopause dan perimenopause
Wanita bisa merasakan panas di tubuh bagian atas sebelum, sesudah atau saat menjalani masa menopause. Menurut National Institute of Aging Amerika Serikat, hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon estrogen di dalam tubuh kaum hawa.
Biasanya, sensasi panas di tubuh bagian atas ini akan ditemani dengan gejala lain, seperti:
- Kulit memerah di wajah dan leher
- Keringat berlebih
- Keringat di malam hari (dapat mengganggu tidur)
- Merasa kedinginan dan menggigil setelahnya.
Jika berbagai gejala menopause di atas sangat mengganggu, konsultasikan masalah ini ke dokter mengatasinya.
Obat-obatan tertentu
Terdapat obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan badan panas tapi tidak demam. Menurut International Hyperhidrosis Society, berikut ini adalah obat-obatan yang dimaksud:
- Analgesik, seperti tramadol dan naproxen
- Obat kardiovaskular, seperti amlodipin dan losartan
- Obat hormonal, seperti testosteron
- Obat gastrointestinal, seperti omeprazole dan atropine
- Obat kulit, seperti lidocaine dan isotretinoin
- Obat psikiatrik, seperti fluoxetine
- Beberapa obat-obatan antibiotik dan antivirus.
Jika obat-obatan di atas menyebabkan badan panas tapi tidak demam, konsultasikan pada dokter untuk mencari pengobatan lain yang tidak menimbulkan efek samping. (*)
Sumber: sehatq