Breaking News
light_mode
Beranda » Berita Utama » Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang Gelar TOT SIPBM Bagi Anak Tidak Sekolah

Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang Gelar TOT SIPBM Bagi Anak Tidak Sekolah

  • calendar_month Sel, 14 Mar 2023

BNews–MAGELANG– – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Magelang; melaksanakan kegiatan Training Of Trainers pengelolaan SIPBM (Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat); bagi pengelola data Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Magelang, bertempat di Ruang Gotong-royong Kantor Bappeda dan Litbang, Senin (13/3/2023).

Pelaksana Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) pada Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang, Basuki Rochmad menjelaskan; terkait program penanganan ATS ada beberapa tahapan, dimana pada tahapan pertama adalah sosialisasi dan advokasi program penanganan ATS di Kabupaten Magelang yang sudah dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2023 lalu.

Tahap kedua, lanjut Basuki adalah Training Of Trainers pelaksanaan pengelolaan SIPBM yang dilaksanakan; pada tanggal 13-14 Maret 2023 yang diikuti oleh 7 OPD, 21 kecamatan dan 27 desa.

“Sementara tahapan yang ketiga akan diadakan pelatihan SIPBM dan praktek pendataan oleh pendata dengan jumlah 27 desa; yang masing-masing desa 2 orang,” jelas, Basuki disela kegiatan Training Of Trainers pengelolaan SIPBM.

Ia mengatakan, Kabupaten Magelang telah mendapatkan pendampingan dari UNICEF pada tahun 2022 sejumlah 4 desa sebagai percontohan ATS yaitu Desa Sambeng, Kembanglimus (Borobudur), Desa Kalisalak (Salaman) dan Desa Banyusidi (Pakis).

Kemudian di tahun 2023 ini Pemerintah Kabupaten Magelang akan mereplikasi program penanganan ATS di 27 desa sesuai SoP yang dilaksanakan oleh UNICEF.

Terkait dengan data ATS di Kabupaten Magelang sesuai dengan SUSENAS (survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas) oleh BPS pada tahun 2021 di Kabupaten Magelang mencapai 21.000 ATS.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Itu belum by name by address sehingga dat itu perlu kita tindak lanjuti dengan berbagai langkah-langkah termasuk dengan menggunakan aplikasi SIPBM ini, yang saat ini sedang dilakukan pelatihan,” terang, Basuki.

Sementara, Konsultan IT (UNICEF) Pengembangan Aplikasi SIPBM, Hendra Kurniawan menjelaskan pendataan ini memang dikhususkan bagi ATS/ anak yang beresiko putus sekolah.

Menurutnya, selama ini untuk mendapatkan data by name by addressnya mengalami kesulitan; maka digunakanlah aplikasi SIPBM untuk mendapatkan detail datanya (ATS).

“Jadi bisa di mapping, orang-orangnya siapa saja. Jadi berdasarkan aplikasi itulah kita bisa mendapatkan data dan dilakukan oleh teman-teman di desa; sehingga tau persis keadaan di desa mereka, karena memang metodenya sensus. Sehingga data yang dikeluarkan adalah data yang sudah di verifikasi,” jelas, Hendra. (*/bsn)

About The Author

  • Penulis: BNews 2

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less