BUCIN !! Mengaku Dibegal Karena Takut Dimarahi Ibu, Ternyata HP Pemuda ini Disita Pacar
BNews-NASIONAL– Pemuda Malang yang mengaku menjadi korban begal karena takut dimarahi ibunya telah menjadi topik perbincangan dan viral di media sosial.
Namun, pengakuan pemuda tersebut ternyata palsu. Ternyata, ponsel dan kartu ATM miliknya disita oleh pacarnya.
Orang yang berbohong mengenai menjadi korban begal adalah Nurul Zakaria (25) dari Malang.
Dampak dari kegiatan palsunya adalah dilaporkannya kepada polisi, yang kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan kejanggalan.
“Setelah serangkaian penyelidikan dan kesaksiannya, ditemukan fakta bahwa kejadian begal tersebut tidak terjadi,” ungkap Kompol Anton Widodo, Kapolsek Lowokwaru, pada Minggu (28/1/2024).
Setelah itu, dia ditetapkan sebagai tersangka karena membuat laporan palsu.
Dia dijerat dengan Pasal 220 KUHP dan dapat dihukum penjara selama 1 tahun 4 bulan.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Meskipun tersangka tidak ditahan, kami meminta dia melapor ke polisi dua kali seminggu,” kata Anton.
Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, Zakaria tidak ditahan karena tidak memenuhi syarat formal.
“Dalam kasus ini, penyidik tidak melakukan penahanan karena tidak memenuhi syarat formal, dan tidak ada alasan pengecualian untuk melakukan penahanan. Namun, proses hukum tetap akan dilanjutkan,” kata Anton.
Sementara itu, diketahui bahwa Zakaria awalnya mengaku menjadi korban begal yang membuat ponselnya merek iPhone XR dan kartu ATM hilang.
Namun nyatanya, barang-barang berharga tersebut tidak hilang dan justru disita oleh pacarnya.
Ponsel Zakaria disita setelah keduanya terlibat pertengkaran.
Ternyata, saat itu terungkap bahwa iPhone XR yang baru saja dibelikan oleh ibunya disita oleh kekasihnya.
“Jadi, ponsel tersangka ini dibawa oleh pacarnya karena mereka sedang bertengkar. Sedangkan Zakaria ditemui oleh ibunya, dan dia menceritakan bahwa dia menjadi korban begal. Kemudian ibunya memberinya perintah untuk melaporkan kasus begal tersebut ke polisi,” kata Kompol Anton Widodo, Kapolsek Lowokwaru, pada Minggu (28/1/2024) kemarin.
Namun, Zakaria takut akan dimarahi oleh ibunya sehingga dia membuat laporan palsu kepada Polsek Lowokwaru sebagai korban begal.
Dia menciptakan cerita menjadi korban begal di Jalan Melati, Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru pada Selasa (23/1/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.
Zakaria mengatakan bahwa dia pulang dari bekerja di Apartemen Suhat dan berniat pulang ke rumahnya di Kelurahan Bunul.
Kemudian, dia mengendarai sepeda motor melewati Jalan Soekarno Hatta-Jalan Coklat-simpang empat Jalan Cengger Ayam.
Ketika berada di Jalan Melati, dia mengklaim bahwa ada dua kendaraan dengan empat pelaku yang salah satunya membawa celurit.
Menurut pengakuannya, pada saat itu, dia merasa takut dan membiarkan tasnya, yang berisi kartu ATM, ponsel, dan KTP, diambil oleh para pelaku.
“Saudara Zakaria mengakui bahwa apa yang dilaporkannya tidak benar. Kemudian, pada tanggal 23 Januari malam, dini hari itu diketahui bahwa dia tidak melewati Jalan Coklat saat pulang ke rumahnya, melainkan lewat daerah Betek,” katanya. (*)