Daftar Tempat di Magelang yang Paling Banyak Diziarahi di Bulan Suro
BNews—MAGELANG—Bulan Suro merupakan bulan pertama dalam kalender penanggalan jawa yang bersamaan hadirnya dengan 1 Muharram kalender Hijriah. Beberapa tradisi berkembang berkenaan dengan peringatan masuknya ke Bulan Suro.
Salah satu peringatan yang turun temurun hingga sekarang adalah wisata religi. Berikut ini himpunan Borobudur News dari berbagai sumber mengenai tempat-tempat yang konon masih sering didatangi masyarakat saat memasuki Bulan Suro
Gunung Tidar
Gunung Tidar oleh masyarakat memang memiliki arti penting di mana terdapat makam atau petilasan Syekh Subakir, seorang penyebar agama Islam. Kemudian kawasan ini menjadi tempat religi yang banyak dikunjungi oleh peziarah.
Bila malam 1 Suro datang, banyak masyarakat yang naik ke Gunung Tidar untuk berziarah dan berdoa. Selain ke makam Syekh Subakir, perziarah juga mengunjungi petilasan Kyai Semar/Ismoyo Jati dan Kyai Sepanjang.
Tuk Drajat
Tuk yang berada di Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, kota Magelang ini tepat berada di pinggir Sungai Progo. Tuk/pancuran ini dipercayai sebagai tempat ber-wudhu Kyai Drajat yang merupakan salah satu prajurit Pangeran Diponegoro.
Setiap malam 1 Suro, tuk ini banyak dikunjungi orang baik dari dalam maupun luar kota.
Gunung Balak
Salah satu tradiri turun temurun masyarakat Magelang dalam menyambut bulan Suro dalam penanggalan Jawa yakni dengan Nyadran Gunung Balak. Waktu pelaksanaannya pada hari Selasa Kliwon atau hari Minggu di bulan Suro. Tradisi ini diselenggarakan di petilasan Syekh Subakir di Desa Balak, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Dusun Tutup Ngisor
Tradisi Suran Dusun Tutup Ngisor merupakan tradisi turun temurun yang diselenggarakan dalam menyambut bulan Suro. Tradisi ini diselenggarakan di Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. (*/mta)