Dibalik Terkenalnya Es Krim Walls Menyimpan Kisah Pilu Pendirinya
BNews-NASIONAL– Walls merupakan salah satu merek es krim populer di dunia, termasuk Indonesia yang banyak digemari oleh semua kalangan.
Es krim Walls memiliki berbagai jenis varian rasa yang manis dan menyegarkan. Es krim ini berasal dari London, Inggris.
Tidak banyak yang tahu bahwa asal usul es krim Walls bermula dari kisah seorang pria yang berprofesi sebagai penjual daging.
Dilangsir dari video yang diunggah akun YouTube Hajar Win pada 30 Januari 2020, seorang pria bernama Richard Wall membuka kios di pasar St James, London pada tahun 1786.
Kinerja Richard Wall yang bagus sebagai tukang daging membuat ia mendapatkan penghargaan pertama Royal Appointment to George dari Prince of Wales sebagai penyedia daging terbaik.
Usaha dagingnya semakin laris dan berjaya pada tahun 1824, hingga keuangannya membaik dan bisa menyewa tempat yang lebih besar di Jermyn Street, London.
Namun, beberapa tahun kemudian Richard Wall meninggal dunia. Lalu bisnis dagingnya dilanjutkan oleh istrinya yang bernama Ann.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Tak lama setelah itu, Ann meninggal dunia. Akhirnya anaknya yang bernama Thomas Wall harus meneruskan bisnisnya, padahal baru berusia 19 tahun.
Thomas Wall masih sangat muda, belum memiliki pengalaman, dan harus mengurus adiknya yang berusia 14 tahun.
Thomas Wall membuat bisnis daging orang tuanya berantakan. Namun, berkat kegigihan dan rasa pantang menyerah, lambat laun bisnisnya kembali berjaya.
Thomas Wall kemudian menikah dan memiliki dua anak yang diberi nama Thomas Wall Junior dan Frederick Wall.
Saat kedua anak tersebut sudah besar, Thomas Wall mengajarkan anaknya tentang seluk beluk dunia bisnis.
Tahun 1913, karena adanya perang dunia, penjualan daging mengalami penurunan omzet yang luar biasa, sehingga bisnisnya jatuh dan terpaksa melakukan PHK karyawan.
Hingga pada suatu siang yang panas, Thomas Wall Junior merasa kelaparan dan kehausan. Ia ingin mencari es krim yang bisa dibawa dengan satu tangan sambil berjalan.
Namun, setelah mencari kemana-mana, ia tidak menemukannya. Dari situlah, ia menemukan ide untuk menjual produk es krim seperti yang diinginkannya.
Thomas Wall Junior lalu mencoba membuat es krim dari bahan dasar susu yang dibekukan. Ketika ia ingin membuat produk dalam skala yang besar, ia terkendala oleh dana.
Akhirnya pada tahun 1920, Thomas Wall Junior menjual sebagian perusahaan ke Lever Brother dan Margarin Unie, yang merupakan cikal bakal perusahaan Unilever.
Ide bisnis menjual es krim tersebut ditertawakan orang-orang, karena awalnya menjual daging. Tetapi, Thomas Wall Junior yakin bahwa produknya akan laris.
Tahun 1922, es krim Walls yang diberi nama paddle pop mulai diproduksi. Es krim tersebut ternyata sangat laku dan laris di pasaran.
Berkat keberhasilan bisnis es krim tersebut, Thomas Wall Junior menerima banyak suntikan dana. Sebagian dana digunakan untuk membangun kembali usaha daging warisan keluarga.
Semenjak itu, es krim Walls menjadi favorit dan semakin populer hingga diekspor ke seluruh dunia termasuk Indonesia. (**)