Diteriaki Cah Klitih, Andi Tewas Dikeroyok Massa
BNews—JOGJAKARTA— Usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama sepekan, korban pengeroyokan bernama Andi, 31, akhirnya meninggal dunia. Warga Mejing, Ambarketawang, Gamping, Sleman dipukuli massa di Pakem saat malam takbiran Idul Fitri. Apesnya, korban dikeroyok setelah diteriaki dan dituduh sebagai cah klitih.
Satu korban lain yakni Tedy Susilo, 43, yang tak lain teman Andi. Warga Ngabean, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman ini menderita patah kaki dan lebam.
Dalam kasus tersebut, polisi telah mengamankan beberapa pelaku aksi pengeroyokan. Mereka kini sudah ditahan di Polres Sleman sejak Rabu (19/5).
Menurut keterangan, korban meninggal setelah mengalami luka parah di antaranya lebam, tulang punggung patah dan terdapat luka tusukan. Sembilan pelaku yang sudah diamankan saat ini masih dalam pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah membenarkan peristiwa tersebut. Kendati demikian ia belum banyak berkomentar. Namun demikian, dirinya berjanji akan segera merilis kasusnya.
”Kejadian ini sudah kami proses,” kata AKP Deni, Rabu (19/5).
Informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, aksi pengeroyokan bermula saat Andi dan Tedy dengan beberapa temannya. Mereka datang ke sebuah lapangan di wilayah Pakem untuk menyelesaikan permasalahan dengan kelompok lain pada Rabu (12/5) atau saat malam Lebaran.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)
Mereka kemudian bertemu dengan kelompok yang jadi lawannya itu. Namun, masalah tak bisa diselesaikan dengan damai hingga kedua kelompok ini nyaris bentrok.
Tokoh masyarakat setempat yang terlibat kemudian melakukan mediasi dan terjadi kesepakatan untuk damai. Namun ternyata, kelompok pelaku tak puas dengan mediasi itu.
Saat korban Tedy dan Andi pulang, di tengah perjalanan mereka dikejar rombongan pelaku. Bahkan mereka diteriaki klitih oleh rombongan pelaku.
Kedua korban yang berboncengan motor kemudian tertangkap oleh warga dan rombongan pelaku. Warga terprovokasi dengan teriakan pelaku.
Mereka kemudian memukuli korban dibantu sembilan orang gerombolan pelaku. Tak hanya memukul, para pelaku juga menikam korban menggunakan senjata tajam. Korban pun ambruk berdarah-darah.
Usai terjadi pengeroyokan, kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Nahas, setelah dirawat beberapa hari, nyawa Andi tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia Selasa sore (18/5). (han)