Gali Potensi, Disdikbud Kabupaten Magelang Pentaskan Wayang dengan Dalang Madya
BNews—MAGELANG— Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang melalui Bidang Kebudayaan menggelar pementasan wayang kulit. Dengan dalang Ki Teguh Setyanto, secara virtual di Pendopo Surya Gemilang, Kamis (25/11/2021).
Pementasan Wayang Kulit ini mengangkat lakon Pandawa Tambak tersebut dalam rangka melaksanakan program kegiatan Bidang Kebudayaan untuk mengangkat dan mempromosikan dalang-dalang madya di Kabupaten Magelang.
“Dalam rangka mengangkat dalang madya yang ada di Kabupaten Magelang. Supaya nantinya bisa menambah kualitas dan menjadi semakin baik serta digemari masyarakat,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Magelang, Manteb Sudarsono, di sela-sela acara.
Dirinya menyampaikan, jika kegiatan tersebut akan dilakukan di Pendopo Surya Gemilang sebanyak lima kali dan disiarkan langsung oleh LPPL Radio Gemilang.
“Kelima dalang nantinya akan kami ambilkan dari dalang madya wilayah kecamatan Pakis dua orang, dari Sawangan dua orang dan dari Muntilan satu orang,” jelasnya.
Menurutnya, dalang madya yang berasal dari Kabupaten Magelang tersebut muncul secara otodidak atau juga karena ada faktor keturunan. Ada pula yang lahir dari Sanggar-sanggar seni di Kabupaten Magelang.
“Dalang Madya ini kami harapkan dapat terus mengasah potensi yang sudah dimiliki. Bisa dikembangkan sebaik mungkin sehingga dalang Kabupaten Magelang nantinya menjadi dalang-dalang yang berkualitas, ” ujarnya.
Kegiatan yang didanai dari APBD Kabupaten Magelang yang masuk di kegiatan seksi kesenian itu, selain pementasan dalang madya, juga ada aktualisasi yang kegiatanya diadakan di tingkat Kecamatan.
“Kalau yang aktualisasi, kita ambil dalang sepuh dan senior,” imbuhnya.
Manteb mengatakan bahwa kedepan program seperti ini akan digelar setiap tahunnya.
Disinggung terkait program wayang masuk sekolah, Manteb berharap jika seusai pandemi, program tersebut bisa dijalankan. Yang mana bertujuan untuk mengenalkan wayang kepada generasi muda.
“Biar anak-anak di sekolah itu mengenal tokoh-tokoh wayang. Kemudian bisa mencontoh, meneladani dari tokoh-tokoh wayang ini. Sehingga sejak kecil sudah mencintai budaya bangsa sendiri,” pungkasnya. (*)