GEGER !! Puluhan Orang dan 1 Meninggal Dunia Akibat Keracunan Massal di Klaten
BNews-JATENG– Seorang warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan. Sementara puluhan warga lainnya harus dirujuk ke rumah sakit.
Peristiwa itu terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, pada Sabtu (12/04) kemarin.
Saat itu ada 200 warga sedang mengikuti acara halalbihalal dan menyantap sejumlah hidangan. Dimana acara tersebut digelar pentas wayang kulit atau wayangan.
“Warga yang hadir menyantap aneka makanan ringan serta nasi kotak. Gejala keracunan mulai dirasakan’ warga keesokan harinya, Minggu pagi sekitar pukul 06.30 WIB,” ujar Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto, Selasa (15/4).
Ia menyebut, ada 133 warga mengalami gejala muntah, diare, dan demam. Ada satu korban meninggal dunia setelah menerima perawatan intensif di rumah sakit.
“Sebanyak 48 orang dirujuk ke sejumlah fasilitas kesehatan, antara lain RS Bagas Waras, RSST, RS Cakra Husada, RS Bhayangkara; dan Puskesmas Gantiwarno. Sementara puluhan lainnya mendapatkan penanganan di Pos KLB yang didirikan di lokasi kejadian,” jelas dia.
Polisi bersama Dinas Kesehatan dan BPBD masih melakukan penyelidikan. Termasuk memeriksa sampel makanan sisa acara halalbihalal tersebut.
CEK BERITA UPDATE LAINNYA DISINI (KLIK)
“Penyelidikan menyeluruh masih di lakukan. Fokus kami saat ini adalah bagaimana korban mendapatkan layanan medis serta mengungkap sumber keracunan secara transparan dan ilmiah,” kata Nyoto.
Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada kasus keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
“Ini kasus luar biasa, tapi ditangani jadi masih dalam kontrol,” katanya saat meninjau lokasi keracunan massal di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4).
Pada kegiatan tersebut, ia bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian.
“Alhamdulillah dua hari ini sudah buka posko di lokasi, banyak yang jadi korban, sampai sekarang 110 orang,” katanya.
Ia mengatakan sebagian di antaranya dirujuk ke rumah sakit dan harus menjalani rawat inap, dan sebagian lagi diperbolehkan pulang karena mengalami gejala ringan.
Meski demikian, ada juga yang meninggal dunia setelah sempat mengalami gejala sesak napas.
“Kebetulan yang meninggal ini bukan terundang, beliau ODGJ yang ikut menikmati sajian yang ada,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Hanung Sasmita mengatakan sudah dicantumkan KLB terkait peristiwa tersebut.
“Dari BPBD sudah terjun semalam, karena melibatkan warga banyak jadi korban dan ada yang meninggal dunia,” katanya.
Ia berharap status tersebut dapat segera berakhir seiring dengan penanganan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Syahruna mengatakan peristiwa terjadi pada Sabtu (12/4) saat diadakan pentas wayang kulit dalam rangka halal bihalal di desa setempat.
Ia mengatakan dalam acara tersebut terdapat hidangan yang disantap oleh seluruh warga yang datang.
Selanjutnya, pada Minggu (13/4) beberapa warga yang menghadiri acara tersebut merasakan mual dan pening.
“Namun belum secara bersama-sama merasakan hal tersebut,” katanya.
Pada Senin (14/4), makin banyak warga yang merasakan mual dan pening hingga akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat.
Ia mengatakan untuk penyebab keracunan akan dilakukan pemeriksaan oleh Labfor Polri melalui Inafis Polres Klaten.
“Atas petunjuk Kapolres Klaten agar dilakukan pos pemantauan lebih lanjut atas kejadian ini di lokasi RT,” katanya. (*)