BNews-KAJORAN-Beberapa waktu yang lalu salah satu Desa di lereng gunung Sumbing ditetapkan menjadi salah satu KL (Kampung Literasi) dan GIM ( Gerakan Indonenesia Membaca) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia . Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang menjadi salah satu Desa Literasi dan GIM yang ikut diajukan dalam perlombaan Nasional melalui komunitas Belajar Omah Ngisor.
GIM tahun 2017 ini Bariyah , Kepala sub Bidang Keaksaraan dan Budaya Baca Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang menerangkan akan diselenggarakan di 19 Kabupaten/Kota di Indonesia dan KL 2017 akan diselenggarakan di 34 lembaga. “Ini baru pertama kalinya Kabupaten Magelang menyelenggarakan GIM dan KL. Awalnya kami malah tidak tahu itu karena langsung ditunjuk dari pusat. Hal ini membanggakan karena sudah membawa nama baik desa, kecamatan, kabupaten bahkan provinsi,” terangnya.
Pada Bulan Juni 2017 yang lalu Desa Sambak di tetapkan menjadi Kampung Literasi dan sudah diukut sertakan dalam lomba GIM tingkat Nasional melalui komunitas belajar omah ngisor ini. Dimana tahun sebelumnya Komunitas Belajar Omah Ngisor Desa Sambak di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, yang menjadi juara Taman Baca Masyarakat (TBM) Kreatif dan Rekreatif tingkat nasional yang diselenggarakan di Palu Sulawesi Tengah tahun 2016 lalu.
“ Oleh sebab itu Komunitas Belajar Omah Ngisor dipercaya oleh Kemdikbud menjadi salah satu penyelenggara kegiatan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Kampung Literasi (KL) 2017,” imbuh Bariyah.
Muhammad Aprianto (30), selaku pegiat Komunitas Omah Ngisor juga menjelaskan tentang beberapa kegiatan yang dilakukan Kampung Literasi, yakni dimana Kampung literasi merupakan sebuah kampung/desa yang digunakan untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat. “ Dulu awalnya bermula dari anak-anak atau pemuda desa sini yang hanya nongkrong-nongkrong saja, dan kami berinisiatif untuk membuat sanggar baca ini dan beberapa kegiatan positif melalui seni dan budaya juga,” katanya.
Berita Lainnya
Dan kenapa dinamain Komunitas Omah Ngisor, Antok menerangkan bahwa lokasi taman baca kita berada di sebuah rumah yang lokasinya di bawah. Di sisi lain juga agar selalu merendah seperti filosofi padi, semakin tinggi semakin menunduk. “ Dulunya namanya Rumah Baca Masyarakat namun lambat laun berubah nama menjadi Omah Ngisor karena beberapa alasan tadi,” imbuh Muhammad Aprianto yang akrab di pangl Antok.
“ Harapan dan rencana kedepan kami akan terus kembangkan komunitas ini di Desa kami, dimana sekarang kami telah memiliki 10 pojok baca yang berlokasi disejumlah dusun di Desa Sambak akan kami kembangkan menjadi 25 titik, selain pojok baca kami juga mengadakan kegiatan posyandu dan TPQ yang tersebar di beberapa titik Desa Sambak dan akan terus kami kembangkan,” pungkasnya. (BSN)