Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Ibu Kandung ini Nekat Aniaya Anaknya yang Masih Balita Hingga Tewas

BNews–NASIONAL– Seorang balita MTP yang baru berusia 4 tahun tewas setelah dianiaya ibu kandungnya sendiri yang berinisial AS, 24. Kejadian di rumah kos sang ibu di Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya.

Usut punya usut, korban atau MTP ini diketahui baru tinggal dengan ibu kandungnya selama dua minggu. Pasalnya sebelumnya MTP dirawat oleh neneknya.

“Korban baru diasuh ibu kandungnya selama dua minggu. Sebelumnya ikut neneknya. Tapi si ibunya ini memaksa dan mengaku akan mengasuhnya sendiri. Dan dua Minggu terakhir ini dia tinggal bersama di rumah kos di Jalan Sidokapasan,” ungkap Ketua RT 06, RW IV, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Rah Indah.

Indah menceritakan, sebelum tewas dianiaya oleh ibu kandungnya, bocah ini juga sering terlihat murung dan enggan untuk berkomunikasi. Saat diajak berkomunikasi, sang bocah hanya mengangguk dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Sebenarnya bisa ngomong, tapi waktu saya tanya tanya mengangguk sama geleng geleng saja. Informasi yang saya terima bocah ini sering dipukuli sama ibunya. Sampai-sampai ayahnya meminta bantuan saya untuk mengasuh anak ini alasannya dari pada di rumah nangis terus,” bebernya.

“Dia juga meminta maaf kepada kakaknya itu, karena dia tidak sanggup dititipin karena punya anak kecil,” tambah Indah yang juga sebagai bibi korban.

Saat ditanya kepribadian kakak iparnya itu, Indah mengaku jika tidak seberapa akrab. Namun menurut curhatan dari kakak kandungnya sering diolok – olok.

“Pelaku ga pernah ngomong sama orang dan sama suaminya juga kasar. Kalau menurut saya ya rada enggak bener,” tegasnya.

AS mengaku menganiaya anak kandungnya karena emosi dan rasa kesal yang tidak terkontrol.

Dalam pemeriksaan AS juga mengaku bila korban sering buang air besar di celana dan sering mengganggu adiknya yang masih berumur 1 tahun. (*/jatimnow)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!