Ini Komentar BPPTKG Soal Api yang Naik di Gunung Merapi
BNews—JOGJA— Menanggapi viralnya penampakan cahaya di lereng Merapi saat guguran awan panas Selasa kemarin (27/8), BPPTKG Yogyakarta memberikan komentarnya. Dimana penampakan tersebut bukanlah hal yang aneh.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menyampaikan unggahan tersebut bukanlah fenomena alam, melainkan pantulan dari kamera yang merekamnya. “Sepertinya itu pantulan balik dari kamera. Jadi bukan fenomena alam,” katanya. (29/8).
Penjelasan yang sama juga disampaikan Heru Suparwaka, petugas di Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang. “Kalau yang ini bukan seperti itu (fenomena alam),” ujar Heru.
“Itu dimungkinkan oleh pantulan gambar balik dari kamera yang terpasang dalam dome,” lanjutnya.
BACA JUGA : MISTERI KOBARAN API YANG NAIK KE ATAS MERAPI
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, awan panas guguran tdi merapi ersebut tercatat dalam seismogram pada pukul 18.09 WIB. Durasi awan panas guguran diketahui mencapai kurang lebih 198,90 detik.
“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 70 mm dan durasi ±198.90 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah hulu kali Gendol,” terangnya.
Jika mengacu pada rekomendasi BPPTKG, jarak luncur kali ini masih aman. Berdasarkan rekomendasi BPPTKG, radius 3 Km dari puncak Gunung Merapi untuk dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat diimbau tetap tenang namun selalu mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. (bsn)