Ini Postingan Nyinyir Dosen Untidar Tanggapi Penusukan Wiranto
BNews—MAGELANG— Oknum Dosen Universitas Tidar (Untidar) Magelang Hendrarto memposting sejumlah kalimat bernada ujaran kebencian di media sosial. Menyadari postingannya viral, postingan facebooknya langsung menghilang.
Namun, sejumlah nitizen sempat menscrenshoot postingan bernada nyinyir itu. Sebuah postingan yang tak layak ditunjukkan oleh seorang dosen.
Dalam tangkapan layar status facebook yang terlanjur viral itu, Hendrarto terkesan menunjukkan keraguan dan kecurigaan terkait insiden penusukan, hingga ketidaksukaan terhadap sosok Wiranto.
Hal itu terlihat dari beberapa postingan status yang menganggap teror penusukan sebuah sinetron hingga berharap mantan Panglima ABRI itu mati. Setidaknya ada tiga postingan yang ditulis di akun Hendrarto tersebut.
”Alhamdulillah.. semoga Wiranto segera dipundut Allah SWT.”
”Aku sebenernya sedih ada yang kena tusuk pisau. Sedih kenapa ga mati,” tulis Hendrarto diikuti tiga karakter emotion meringis.
“Habis Ditusuk obati pake betadine aja. Terus suruh pulang. Jangan cengeng dan jadi beban negara! Gak malu sm anak STM apah ?!
Menanggapi postingan itu, Untidar sendiri merasa kecolongan. Kampus negeri di Magelang itu langsung melakukan penindakan.
Dosen administrasi negara itu kemudian diperiksa secara internal. Meski belum menjatuhkan hukuman apapun karena proses pemeriksaan membutuhkan waktu lama.
“Sekarang masih dilakukan pemeriksaaan tingkat awal di Fakultas,” kata Kepala Bagian Akademik Kemahasiswaan Perencanaan dan Kerjasama (BAKPK) Untidar Giri Atmoko kepada borobudurnews.com.
Setelah diperiksa di tingkat fakultas, dosen tetap di Untidar itu akan menjalani pemeriksaan lanjutan ditingkat Universitas setelah melalui tim Kode Etik. “Sesuai perataturan yang ada kalau dianggap salah ini salah. Bahwa nanti hasilnya seperti apa, sesuai hasil pemeriksaan,” kata dia.
Hendrarto sendiri, kata dia merupakan dosen tetap Fakultas Ilmu sosial dan politik di Untidar Magelang sejak 1992 saat masih sebagai universitas swasta. (han/wan)