Jika Terjadi Lonjakan Kasus Covid Pasca Libur Lebaran, Ini Yang Disiapkan Pemkab Magelang
BNews–MAGELANG–Antisipasi lonjakan kasus covid-19 pasca libur lebaran, Pemkab Magelang terus bersinergi dengan berbagai pihak. Termasuk mengajak partisipasi masyarakat luas.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto memaparkan beberapa langkah yang sudah diambil oleh Pemkab Magelang dalam rangka penanggulangan Pandemi Covid-19 antara lain; penyiapan anggaran untuk penanganan Covid-19 yang dialokasikan dalam pos untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagaimana Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2020.
Kemudian melakukan peningkatan kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19, penyiapan pelaksanaan program Jaring Pengaman Sosial; percepatan penyaluran dana desa agar pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 di desa dapat dilaksanakan lebih efektif; mencukupi penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan tenaga lain dalam penanganan wabah Covid-19.
“Selain itu kita juga melakukan pengawasan secara ketat para pendatang dari luar daerah agar tidak semakin memperbesar risiko penyebaran Covid-19; serta beberapa langkah strategis lainnya,” katanya (14/5/2021).
Terkait Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, lanjut Adi, Pemkab Magelang telah melakukan kebijakan sesuai dengan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021; Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 H.
Serta mendasarkan pada Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Panduan Ibadah Ramadhan Dan Idul Fitri Tahun 1442 H/2021.
“Maka saat ini telah diterbitkan juga Surat Edaran Bupati Magelang Nomor 443.5/1635/01.01/2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro untuk pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Magelang,” ujarnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Sementara itu, Anggota Tim Penanganan Covid-19 Pusat, Pitoyo menjelaskan, agar Kabupaten Magelang memberikan pendampingan saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah supaya tidak terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 seperti lebaran tahun lalu.
“Kita tahu seperti tahun lalu setiap libur hari besar baik Lebaran dan Natalan seminggu kemudian pasti kasus naik, maka ini harus kita antisipasi sedini mungkin,” tegasnya.
Ia berharap, masa liburan tahun ini tidak lagi terdapat lonjakan kasus Covid-19 baik di tingkat daerah, provinsi, maupun pusat. Melalui ujung tombak PPKM Mikro ia berharap jumlah kasus Covid-19 dapat terus ditekan.
Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk meniadakan mudik lebaran tahun ini pasti akan menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat, namun dengan tujuan yang positif.
“Saat ini grafik kasus Covid-19 di Indonesia sudah terus menurun. Ini merupakan dampak dari penerapan PPKM Mikro selama ini. Kalau di Jawa Tengah ada yang namanya ‘Jogo Tonggo’; nah ini sangat bagus sekali karena sampai ke tingkat Desa dan RT/RW. Hal ini harus tetap kita jaga, jangan sampai gara-gara libur hari besar kita kembali lagi ke titik awal seperti negara India,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa, dirinya mendapatkan data di Jawa Tengah baru 60 persen terkait pendirian posko PPKM Mikro.
Namun setelah melakukan pengecekan langsung di lapangan mulai dari Cilacap hingga di Magelang ternyata sudah 100 persen.
Dalam hal ini, pihaknya juga mendorong untuk pendirian Posko Satgas Kabupaten. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Posko Satgas Kabupaten sendiri berbeda dengan posko terpadu yang sifatnya temporer.
“Posko Satgas Kabupaten ini boleh dikatakan akan menjadi semacam sekretariat dari satgas itu sendiri. Hal ini sebagai konsekuensi adanya posko-posko di daerah khususnya di Desa/Kelurahan,” jelasnya. (*)