Kisah Pilu, Kakek Asal Magelang Sembuh dari Corona Sementara Istrinya Meninggal

BNews–KOTA MAGELANG– Kisah haru diceritakan oleh seorang suami yang istrinya meninggal dunia karena positif covid-19 asal Kota Magelang. Bahkan dirinya sendiri juga tertular covid-19 sehingga harus isolasi mandiri.

Ia membagikan pengalamannya, saat berjuang melawan virus yang menggemparkan dunia tersebut.

Dirinya adalah Budi Siswanto, 67, yang bercerita sambil bergelinang air mata. Ia teringat Istrinya tercinta Supihati meninggal dunia akibat covid-19 juga.

Awal mulanya saat istrinya ikut acara reuni alumni sekolah di Yogyakarta pada 12 Maret 2020 lalu. Kemudian istrinya sakit sempat menjalani perawatan di RSUD Tidar.

Namun pada 29 Maret 2020, ia menghembuskan nafas terakhirnya. Usai pemakaman, Budi periksa Kesehatan di rumah sakit karena merasa kurang sehat dan harus menjalani isolasi mandiri.

Seminggu kemudian ia dinyatakan positif Covid-19. Ia ingat, awal masuk di ruang isolasi RS dengan perasaan yang tidak karuan.

“Jujur, saya masuk isolasi itu nggak stres karena diisolasi, tapi saya stres karena ingat istri saya terus,” ucap pria kelahitan 25 Maret 1953 tersebut sambil berlinang air mata.

Budi mengungkpakan saat menjalani isolasi, dokter dan perawat setiap hari memantau perkembangan kesehatannya. Mereka sangat telaten dan terus menyemangatinya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Karena dukungan semangat dan pengobatan intensif akhirnya kondisi saya membaik dan diperbolehkan pulang. Meskipun status saya masih positif covid-19,” imbuhnya.

Setelah pulang, lanjutnya ia tetap menjalani isolasi mandiri dan harus menaati protokol kesehatan. “Selama 15 hari isolasi di rumah. Warga gereja, tetangga dan anak saya yang pertama mengirim makanan setiap hari, bergantian terus,” ungkapnya.

Selama itu juga, Budi banyak mengahabiskan waktu di dalam kamar. Hanya keluar rumah di teras untuk berjemur, dan berolahraga ringan.

Kalau ada tetangga yang lihat, mereka memberikan semangat. “Semangat ya pak,” Budi menirukan.

Budi yang juga menjabat sebagai ketua RT tersebut bertambah semangata berkat dukungan mereka semua. Bahka tidak merasa dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya.

Dan perlu diketahui, daerah tempat tinggal Budi langsung ditutup akses keluar-masuk perumahan. Hanya memberlakukan satu pintu saja. Semua kendaraan yang masuk di kompleks perumahan harus melewati ‘gerbang’ disinfektan.

Sebelum dinyatakan negatif dari Covid-19, ia menjalani swab beberapa kali. Hasil swab ke-6, ia sudah dinyataan negatif. Namun swab ke-7, berubah positif. Akhirnya 22 Mei 2020 dia dinyatakan terbebas dari Covid-19.

Secara khusus, ia memberikan dukungan kepada nakes yang menangani langsung Covid-19. Ia minta agar nakes tetap berhati-hati selama berinteraksi dengan pasien Covid-19.

“Banyak dokter dan perawat yang terpapar dan meninggal, karena memang virus ini luar biasa ganasnya,” tegasnya.

“Dan kepada para pasien yang masih berjuang sembuh, saya berpesan agar kooperatif selama menjalani isolasi,” pungkasnya. (*/Bn1)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: