LAYAR MERAPI: Nonton Bareng, Srawung Bareng, Sinau Saka Alam di Dukun Magelang

BNews-MAGELANG- Yayasan Sumber Literasi Masyarakat dengan bangga mempersembahkan program LAYAR MERAPI. Hal itu sebuah inisiatif unik yang menggabungkan hiburan, edukasi, dan refleksi dalam bentuk pemutaran film di ruang terbuka.

Program ini terselenggara atas dukungan hibah Sinema Mikro Indonesiana dari Kementerian Kebudayaan; yang diberikan kepada Yayasan Sumber Literasi Masyarakat.

Yayasan Sumber Literasi Masyarakat adalah sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Magelang.

“Program LAYAR MERAPI bertujuan untuk menyatukan masyarakat di desa-desa kawasan KRB 3 Gunung Merapi; melalui sarana belajar berbasis sinema. Selain menjadi hiburan, acara ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana, sekaligus memperkuat ikatan sosial dan kearifan lokal,” kata Supardi Ketua yayasan Sumber Literasi Masyarakat.

Acara ini akan berlangsung dari Februari hingga April 2025. Dimulai dengan pemutaran perdana pada tanggal 14 Februari 2025 di Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Magelang.

Pada acara pembukaan ini, tiga film inspiratif akan ditayangkan. Pertama film Mahaguru Merapi yang merupakan sebuah dokumenter edukatif; dari BPPTKG yang mengupas tentang gunung api dan mitigasinya.

Kedua Film Harap Tenang Ada Ujian, sebuah film karya Ifa Ifansyah yang mengangkat isu bencana gempa Jogja.

CEK BERITA UPDATE LAINNYA DISINI (KLIK)

Lalu Film Laut Masih Memakan Daratan, yang merupakan sebuah film fiksi oleh Afif Fahmi yang mengisahkan bencana banjir di Kudus, Jawa Tengah.

“Setelah pemutaran perdana, program ini akan berlanjut ke lima desa lainnya di kawasan KRB 3 Kecamatan Dukun. Yakni dengan memutar banyak film pendek yang tak kalah menariknya di setiap daerah,” imbuhnya.

Supardi menyebutkan Desa lain yang akan disinggahi untuk program ini adalah Desa Sengi, Desa Paten, Desa Mangunsuko, Desa Ngargomulyo; dan Desa Sumber sendiri.

LAYAR MERAPI juga merupakan singkatan dari “Layar untuk Masyarakat Edukasi, Refleksi, dan Aksi di Pegunungan Berapi”.

“Melalui program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan hiburan visual, tetapi juga pembelajaran penting terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana alam,” ujar Supardi.

Supardi menjelaskan sejumlah rangkaian Kegiatan LAYAR MERAPI. Mulai dari Sinema, Dialog dan Panggung Budaya.

“Ada beberapa rangkai acara, pertama Sinema Tangguh, yaknip emutaran film di ruang terbuka dengan konsep layar tancap. Acara ini menampilkan karya-karya film pendek dari berbagai daerah di nusantata dan komunitas lokal yang telah dikurasi,”.

“Kedua Dialog Merapi, yakni diskusi interaktif dengan narasumber yang berkompeten, seperti sutradara film; pakar mitigasi bencana, dan tokoh masyarakat setempat. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan mendalam tentang kesiapsiagaan bencana serta peran budaya lokal dalam mitigasi,”.
“Dan ketiga adalah Panggung Budaya Merapi, yakni debagai pembuka sebelum pemutaran film, acara ini menghadirkan; berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari, musik, dan teater, yang mencerminkan kehidupan dan budaya masyarakat di lereng Merapi,” paparnya.

Supardi, Ketua Yayasan Sumber Literasi Masyarakat, menjelaskan, “LAYAR MERAPI tidak hanya sekadar hiburan. Tetapi juga media literasi yang sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Kami berharap program ini dapat memperkuat ketahanan komunitas di kawasan Gunung Merapi,” harapnya.

Program ini didukung penuh oleh masyarakat setempat. Termasuk Eko Kalisno, Sekretaris Desa Sumber, yang menambahkan, dukungannya terhadap program tersebut

“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Melalui tontonan yang mendidik, masyarakat bisa belajar banyak hal, terutama tentang mitigasi bencana,” ujarnya. (Bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!