MISTERI Suara Gamelan Tiap Malam Jumat Kliwon di Kedung Kayang
BNews—SAWANGAN— Wisata air terjun kedung kayang cukup populer karena keindahan alamnya. Namun, wisata ini juga menyimpan misteri yang jauh dari akal dan logika.
Destinasi Kedung Kayang berada di kawasan Lereng Gunung Merapi dan Merbabu. Sumber aiir berasal dari dua Gunung. Merapi dan Merbabu.
Berada di Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Kedung Kayang memiliki tinggi air terjun 40 meter.
Menurut masyarakat setempat, air di kawasan ini tidak pernah surut, sekalipun sedang musim kemarau. Hal ini karena air terjun berasal dari empat mata air. Keempat mata air ini memiliki hulu di Kali Pabelan yang ada di Lereng Merbabu.
Kesegaran air dari Kedung Kayang juga diselimuti oleh cerita legenda yang sudah banyak dipercaya oleh masyarakat sekitar. Diceritakan, pada zaman dulu ada tiga empu, yaitu Empu Putut, Empu Khalik dan Empu Panggung. Tiga empu tersebut sering mengadakan pertemuan di kawasan Kedung Kayang.
Aura mistis juga amat kental terasa pada malam Jumat Kliwon saat bulan Suro. Menurut cerita, pada malam itu, dari Kedung Kayang sering terdengar suara atau alunan gamelan Jawa yang nyaring.
Selain saat Jumat Kliwon, waktu istimewa di kawasan itu terjadi pada Kamis Wage. Di hari dan pasaran tersebut, konon akan banyak kera yang berkumpul di atas Kedung Kayang.
Kemisteriusan Air Terjun Kedung Kayang dengan segala macam legenda dan mitosnya, menjadi tambahan daya tarik yang tidak bisa ditampik.
“iya benar saya sendiri pernah mengalami itu. Mendengar suara gamelan di malam hari,” kata Supranatural Dwi Yatimantora.
Tora mengatakan tak jauh dari situ, itu sebenarnya terdapat sebuah candi yang disakralkan. Candi itu sudah runtuh namun masih menyisakan puing-puing yang kini sudah disimpan dan diamankan. “Ada kerajaan gaib di pertemuan antara hulu sungai Merbabu dan Merapi. Tepat di dekat bumi perkemahan Kedung Kayang,” kata dia. (bn1/wan)