Nanti Malam Bakal Ada Super Worm Moon
BNews–NASIONAL-– Fenomena alam langka akan terjadi malam nanti di langit seluruh dunia, termasuk Indonesia (9/3/2020). Supermoon tahun 2020 ini dikenal dengan sebutan Super Worm Moon.
Menurut Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Pussainsa LAPAN) Rhorom Priyatikanto, puncak supermoon di Indonesia bakal terlihat di Indonesia malam ini. “Puncak purnama jam 24:00 WIB, bisa terlihat dari Indonesia,” katanya siang ini (9/3/2020).
Di Amerika Utara, peristiwa supermoon kali ini disebut worm supermoon. Namun, menurut Rhorom sebutan ini memang hanya dikenal di kawasan itu.
Sebutan worm supermoon berkaitan dengan perubahan musim pada bulan Maret. Dimana tanah mulai melunak sehingga cacing tanah bermunculan, seperti dikutip dari Farmers Almanac.
Fenomena alam Super Worm Moon yang terlihat lebih besar dan terang ini terlihat jelas di wilayah India, Timur Tengah, Eropa, Amerika. Untuk wilayah Amerika Utara fenomena ini akan mudah terpantau pada siang hari.
Menurut Forbes, di New Delhi bulan muncul mulai 6:06 PM, Dubai (6:11 PM), Moscow (5:46 P), Paris (6:29 PM). London (5:35 PM), New York (7:01 PM), Chicago (6:57 PM), Denver (7:12 PM), Los Angeles (7:12 PM).
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Dalam kondisi itu bulan akan berada di rasi bintang Leo, dan akan memiliki diameter sudut, atau ukuran yang jelas, dari 33 arcminutes. Hal ini dibandingkan dengan rata-rata 31 arcminutes (satu derajat setara dengan 60 arcminutes).
Praktis perbedaan ukuran supermoon ini tidak akan terlihat oleh sebagian besar pengamat mengutip Space.com. Hal ini ikut diamini oleh Rhorom.
“Supermoon (hampir) sama besarnya, bedanya tipis dan sulit dilihat, kecuali kita memotretnya dengan kamera,” tuturnya.
Setidaknya ada tiga fenomena bulan purnama terlihat besar dan dekat pada tahun 2020 ini. Fenomena itu adalah Super Worm Moon (9 Maret), Super Pink Moon (8 April) dan Super Flower Moon (7 Mei).
Kenapa disebut Supermoon, alasan bulan akan tampak lebih besar dan terang adalah ketika satelit alami itu mencapai perigee atau titik terdekat dari Bumi dalam orbitnya.
Saat itu orbit bulan akan membentuk lingkaran yang sempurna. Dan masa perigee itu berdasarkan penelitian menjelaskan bulan akan berjarak sekitar 360.461 km dari Bumi, dibandingkan jarak rata-rata 384.400 km.
Ketika bulan purnama bertepatan dengan perigee atau disebut “supermoon” tetapi dalam kasus ini bulan purnama akan kehilangan perigee sekitar satu setengah hari. (*/bsn)