Peresmian Gapura Bhinneka Tunggal Ika Diharapkan Bangkitkan Kejayaan Pecinan Kota Magelang
BNews—MAGELANG— Para pengusaha di kawasan Pecinan Kota Magelang swadaya mendirikan Gapura Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini sebagai upaya untuk membangkitkan lagi geliat ekonomi di kawasan tersebut.
Perlu diketahui, Jalan Pemuda Kota Magelang atau dikenal dengan Pecinan pernah menjadi pusat perekomian dan perdagangan se eks-Karesidenan Kedu pada era 1970-1980an. Seiring perkembangan jaman kawasan ini semakin meredup.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Magelang, Slamet Santoso menjelaskan, ide pembangunan gapura ini tercetus oleh beberapa tokoh pengusaha seperti David Herman Jaya, Paul Candra Wesi Aji, dan lainnya.
“Ide ini muncul 4 tahun lalu ketika ada isu akan dibangun jalan tol Jogjakarta-Borobudur-Magelang. Khawatirnya dengan pembangunan tol ini akan meredupkan Jalan Pemuda,” kata Slamet, di sela peresmian Gapura Bhinneka Tunggal Ika, di kompleks Pecinan, Selasa (1/6/2021) malam.
Dia menjelaskan, dengan pembangunan jalan tol tersebut ditakutkan berdampak pada kelesuan perdagangan di Kota Magelang. Saat ini saja, Pecinan sudah sepi akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Jalan Pemuda pernah jadi Ibukotanya Karesidenan Kedu. Contoh saja, ada Toko Victoria merupakan supermarket terbesar. Orang-orang se-Kedu kalau mau malam mingguan ya di Toko Victoria,” jelasnya.
Ada juga, kata dia, Toko Nasional, Toko Sehat (apotek), Toko Trio (batik), toko buku, bahkan orang yang mau nonton pun tersedia bioskop. Termasuk usaha foto yang melegenda saat itu yakni Foto Kawan.
Download Aplikasi Borobudur News (Klik Disini)
Namun demikian, dia menyebut, popularitas Pecinan pun terus meredup sejak era 1990-an hingga saat ini. Bahkan, jam operasional pertokoan hanya sampai pukul 20.00 WIB, sehingga membuat kawasan tersebut sepi ketika malam hari.
“Harapannya Gapura Bhinneka Tunggal Ika sebagai ikon kalau Pecinan kembali gemerlap sekarang. Ditambah dalam waktu dekat, pohon-pohon peneduh akan diberi lampu hias, supaya kesannya kalau malam tidak sepi, tidak sunyi. Nanti jam operasional toko juga ditambah sampai jam 21.00 WIB,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz menyebut bahwa di kawasan Pecinan perlu adanya modernisasi transportasi agar ramai lagi.
“Kota Magelang harus punya Trans-Magelang, seperti di Semarang, Jogja, dan kota-kota besar lainnya. Terutama bisa menghubungkan antara Borobudur yang jadi super prioritas, sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi baru,” jelasnya. (mta)