PPMT Di Kampung 1000 Atap Mertoyudan Oleh Mahasiswa UNIMMA
BNews–MERTOYUDAN– Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menerjunkan mahasiswa dengan pendampingan dosen di tengah masyarakat. Kali ini mereka tergabung dalam Kelompok Program Pengabdian Masyarakat Terpadu (PPMT) Perpustakaan Melati terjun di sebuah wilayah di Mertoyudan Magelang.
Mereka melakukan PPMT di Dusun Klegen Desa Donorojo Kecamatan Mertoyudan. Untuk programnya melakukan pelatihan digital marketing dan pembukuan kepada karang taruna setempat.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari sosialisasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. “Hal ini, dimaksud agar perpustakaan tidak sekedar tempat membaca dan meminjam buku. Melainkan perpustakaan saat ini, juga memberikan wadah dan fasilitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ungkap Ketua Kelompok sekaligus Dosen pendamping Anissa Hakim Purwantini.
Untuk dalam kelompoknya sendiri terdiri dari lima mahasiswa UNIMMA, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mereka yakni Dini Anfasa, Fernika Anggitasari, Wahyu Indah, Fatima Nur Aziza dan Achmad Bayu Kurniawan.
Anissa mengungkapkan juga bahwa pelatihan digital marketing dan praktek akuntansi biaya sederhana dihadiri sekitar tiga belas anggota Karang Taruna. “Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemasaran berbasis online melalui pemanfaatan media sosial; dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pembukuan dalam setiap produksi,” imbuhnya.
Menurutnya, selama ini, pengrajin atap di Dusun Klegen hanya menggunakan konsep penjualan konvensional dan tanpa pembukuan yang jelas. “Sehingga besar keuntungan yang didapatkan dari usaha tersebut tidak dapat diketahui secara pasti. Permasalahan lain yaitu banyaknya persediaan atap (genteng) yang tidak bias langsung terjual karena jangkauan pasar yang terbatas,” paparnya.
Pelatihan yang di pandu oleh Kelompok PPMT Perpustakaan Melati Donorjo dilaksanakan di serambi Masjid Al-Huda Dusun Klegen (25/10/2020). Dan akhirnya mendapat respon positif dari pihak karang taruna dusun tersebut.
Kelompok ini berharap dengan adanya kegiatan ini para pengrajin atap di Dusun Klegen dapat memperluas pangsa pasar sehingga omset meningkat. “Selain itu adanya akuntansi biaya sederhana dapat menjadikan panduan dalam penetapan harga jual dan mengetahui secara pasti keuntungan yang diperoleh,” pungkasnya. (adv)