Satu dari Delapan Perempuan Berpotensi Terkena Kanker
BNews–SEMARANG-– Upayakan pencegahan penyakit kanker, seminar pola gizi digelar di Aula Balai Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang (25/2/2020). Diihadiri oleh sekitar 25 peserta, kegiatan ini digelar oleh Mahasiswa KKN Alternatif Unnes, Tahap 1 Tahun 2020 (25/02).
Acara dengan mengusung tema besar yakni Cegah Kanker, Gizi Harus Bener ini bertujuan mengenalkan kepada masyarakat terkait berbagai makanan sehat. Bukan hanya itu terkait makanan dengan gizi yang seimbang, serta cara pengolahannya.
Ddihadirkan sebagai pembicara yakni dr. Kartika Adjiningsih, dan Yosi Haifa Putri, S.Gz merupakan dokter umum, serta sarjana gizi. Dimana diketahui Kanker merupakan pembunuh utama dalam kehidupan manusia, terutama pada perempuan.
“1 dari 8 wanita beresiko terkena kanker payudara,” jelas dr. Kartika Adjiningsih.
WHO juga menyatakan bahwa, setiap tahun di seluruh dunia, terdapat 490.000 wanita yang terkena penyakit kanker serviks. Dan sejumlah 240.000 diantaranya telah meninggal dunia, lantaran kanker serviks.
Dengan demikian, urgensi gizi seimbang pada penderita, harus diperhatikan dengan baik. “Pola makan diperkirakan menyebabkan peningkatan hampir 80% kejadian kanker pada usus, paru, dan prostat,” imbuhnya.
Peran gizi pada pasien kanker merupakan faktor penting, dalam pelaksanaan terapi kanker. Meliputi saat terapi, pemulihan terapi, keadaan remisi, maupun untuk pencegahan kekambuhan, hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan atau memperbaiki status gizi.
Salah satu pencegahan yang dapat ditempuh untuk mencegah kanker adalah, dengan lalukan gerakan SADARI (Periksa Payudara Sendiri), serta tes IVA. Dilakukan minimal 5 tahun sekali, selain itu, dr. Kertika Adjiningsih juga menyarankan, untuk melalukan tes IVA.
“Tes IVA tersebut dapat dilakukan pada hari kamis, pukul 12.00 di Bandungan, ataupun hari Rabu di Puskesmas Desa Duren. Tes dapat dilakukan dengan 1 syarat, yakni wanita yang belum memasuki masa menopause,” pungkasnya. (*/bsn)
Penulis: Lidiyah Ayu Ningrum- Universitas Negeri Semarang