Tak Pantang Menyerah, Kisah Sukses Petani Pepaya di Magelang
BNews-MAGELANG– Sebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.
Setelah benar-benar berada di titik jenuh, Muhammad Aksin, pria asal Desa Pasuruan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang; memutuskan keluar dari perusahaan tempatnya bekerja.
Ia kemudian beralih profesi menjadi seorang wirausahawan.
Namun saat pertama kali terjun ke dunia usaha, Aksin berkali-kali mengalami kegagalan. Pada akhirnya ia merintis untuk bertani pepaya.
Saat itu ia hanya punya uang Rp2 juta untuk modal. Bahkan lahan untuk bertani pun ia sebenarnya tidak punya.
“Sepeda motor akhirnya saya jual juga. Waktu itu saya bilang ke istri, nanti kalau gagal lagi, kita merantau sejauh-jauhnya. Nggak usah pulang dulu sebelum sukses,” kata Aksin, mengutip YouTube Cap Capung.
Waktu awal panen, Aksin mengalami kerugian hingga Rp500 ribu. Selanjutnya ia mengalami kegagalan lagi sebesar Rp200 ribu.
CEK BERITA UPDATE LAINNYA (KLIK DISINI)
Dari kegagalan itu ia kemudian melakukan evaluasi.
“Ternyata kegagalan saya yang pertama itu di operasional transportasi. Setelah itu saya mulai lagi mencari pasar. Di sana mulai ada keuntungan walau hanya sedikit. Ternyata di pepaya itu lebih menjanjikan dibandingkan dulu waktu masih di peternakan,” ungkap Aksin.
Dalam bertani pepaya, Aksin tidak punya lahan sama sekali. Untuk itu ia harus menyewa lahan. Pertama kali ia menyewa lahan seluas 1.000 meter persegi.
Setahun kemudian … KLIK DISINI UNTUK LANJUT MEMBACA