Untuk Berikan yang Terbaik, Pemandu Arung Jeram di Magelang Dibekali Pelatihan Khusus
BNews–MAGELANG– Sejumlah tempat pariwisata minat khusus di wilayah Kabupaten Magelang cukup banyak. Salah satunya adalah wisata minat khusus Arung Jeram yang berlokasi di alur sungai Elo.
Guna memberikan pelayanan terbaik, Pemkab Magelang melalui Disparpora menggelar Pelatihan Kepemanduan Arung Jeram. Yang digelar di Hotel Atria, Selasa (4/10/2020) malam.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto mewakili Bupati Magelang. Ia mengungkapkan Kabupaten Magelang memiliki potensi wisata arung jeram yaitu di Sungai Elo.
Usaha arung jeram ini, lanjutnya mengikuti aturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.13/ 2014 tentang standar usaha wisata arung jeram.
“Bupati Magelang berkewajiban untuk memberi pembinaan. Ini dilakukan melalui bimtek dan pelatihan teknis bagi tenaga kerja usaha arung jeram; pelatihan SOP untuk usaha arung jeram dan lainnya,” katanya.
Ia menjelaskan pihaknya dalam hal ini Bupati Magelang melakukn atau memberikan pengawasan terkait hal itu. Adi memberikan contoh saat terjadi pandemi Covid-19, maka aktivitas arung jeram ditutup karena bisa berdampak pada kesehatan.
Selanjutnya, kata Adi pihak Menparekraf mengeluarkan Peraturan Nomor 13/2020 tentang standar dan sertifikasi kebersihan dan keselamatan. Serta kelestarian lingkungan atau CHSE di masa pandemi Covid-19.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Wisatawan saat ini cenderung mengarah pada wisata alam sehingga potensi pasar arung jeram meningkat dan masalah kesehatan lingkungan menjadi hal yang penting,” jelasnya.
Adi menyebut di wilayah Kabupaten Magelang saat ini terdapat 21 operator arung jeram dengan jumlah perahu 250 unit.
“Saya pesan agar CHSE diterapkan sehingga tamu merasa terjamin kebersihan, keselamatan dan kelestarian lingkungannya,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengatakan; para awak arung jeram harus bersinergi lebih kuat.
“Ada keterbatasan armada dan pelaku. Maka saat banyak wisatawan yang masuk, maka perlu saling sinergi dan kolaborasi. Inilah gotong royong dalam arti sebenarnya,” katanya.
Ia menyebutkan Sungai Elo sudah menjadi salah satu merek bagi Kabupaten Magelang karena menjadi lokasi arung jeram.
“Pada 15 tahun yang lalu, Elo hanya sungai yang membelah Magelang. Kini, setelah berkembang menjadi parwisata, maka konsekuensinya banyak termasuk menjaga kelestarian sungai,” ujarnya.
Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein mengungkapkan akibat pandemi Covid-19, arung jeram tutup selama dua tahun. Kini, setelah dibuka kembali, para pemandu arung jeram diberi pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka.
“Pelatihan ini diikuti 50 pemandu arung jeram,” ujarenya.
“Pemandu ini menjadi ujung tombak untuk mendatangkan pengalaman arung jeram menjadi sport tourism bagi wisatawan. Kami memfasilitasi mereka untuk tumbuh kembali sebagai salah satu sektor pariwisata di Kabupaten Magelang,” katanya. (bsn)
IKUTI KAMI BOROBUDUR NEWS DI GOOGLE NEWS (KLIK DISINI)