Warga Salaman Demo Tuntut Kades Mundur Karena Diduga Korupsi
BNews—SALAMAN—Ratusan warga geruduk Balai Desa Kebonrejo Kecamatan Salaman pagi ini (6/12). Mereka menuntut Kepala Desanya mundur dari kursi jabatan karena diduga melakukan korupsi dana desa.
Massa dengan membawa berbagai kertas bertulisan tuntutan dibawa di Balai Desa. Mulai dari bertulisan Dana Desa Untuk Membangun Desa Bukan Kepala Desa, Kantor Kepala Desa Disegel Masyarakat, Dana Desa Bukan Untuk Karaoke, Kepala Desa yang ambyar dan sebagainya.
Ratusan petugas keamanan Polsek Salaman, Polres Magelang dibantu oleh pihak TNI dari Koramil Salaman sudah berjaga di depan Balai Desa. Massa sambil teriak menyerukan Kepala Desa Kebonrejo untuk mundur dari jabatannya.
Salah satu Korlap Aksi, Asrori mengatakan sebanyak 200 massa bergerak menggunakan sepeda motor menuju balai desa pagi tadi. “Kami tuntut Kepala Desa Muhammad Sajidun mundur. Dan itu harga mati,” katanya saat diwawancarai Borobudur News.
Dijelaskannya, bahwa Kepala Desa tersebut diduga menggelapan dana Bansos dan Dana Desa dengan total sekitar RP 700 juta. “Awalnya dari dana Bansos PDI Perjuangan untuk pembangunan senderan tahun 2018 sebesar Rp 174 juta , Namun hingga sekarang Desember 2019 belum terealisasikan. Tidak hanya itu, hal tersebut terus berlanjut dengan anggaran dana desa yang untuk pembangunan aula dan lainnya dimana anggaran tidak sesuai yang diterapkan,” paparnya.
Perlu diketahui,Kepa Desa tersebut sudah menjabat dua periode ini. Untuk periode kedua ini baru berjalan setengahnya.
“Kami juga dapatkan informasi bahwa Kepala Desa tersebut diminta mengembalikan sejumlah anggaran ke pihak Kecamatan karena telah terpakai secara pribadi olehnya. Proses pengembaliannya tersebut berlangsung kurang lebih satu minggu yang lalu,” imbuhnya.
Asrori juga mengungkapkan bahwa pernah menempuh jalur hukum. “Sekitar satu bulan yang lalu kami perwakilan warga sudah melaporkan ke pihak Kejaksaan Negeri Mungkid, namun belum puas dengan jawabannya. Sehingga kami menggelar aksi pagi ini,” ungkapnya.
Sampai berita ini diunggah, proses aksi demo masih berlangsung. Sambil menunggu jawaban dari pihak Desa atau Kecamatan yang berada di dalam Balai Desa. (bsn)