Anggota DPR RI Bramantyo Suwondo Ajak Amalkan 4 Pilar Kebangsaan
BNews—MAGELANG— Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Bramantyo Suwondo menggelar sosialisasi empat Pilar Kebangsaan. Bertempat di Aula Pertemuan RM Ayam Goreng Bu Tatik, Magelang pada Rabu (21/9/2022).
Empat pilar tersebut yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Sementara itu, peserta sosialisasi adalah pengurus dan kader DPC Partai Demokrat Kabupaten Magelang.
Bramantyo Suwondo atau yang akrab di sapa Mas Bram mengajak para kader Partai Demokrat untuk bersama-sama turut menjaga nilai-nilai kebangsaan dan menyampaikan apa yang diperoleh dari sosialisasi tersebut. Serta mempraktekkannya di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
”Kader Partai Demokrat harus menjadi motor penggerak, garda terdepan dan menjadi tauladan masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Dia menyebut, derasnya arus globalisasi dan teknologi, terutama di era digital saat ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi dan menyikapinya.
”Misalnya, bagaimana sosial media ibarat pisau bermata dua (sisi positif dan sisi negatif) sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya ini akan menjadi bahaya tersendiri bagi kehidupan masyarakat. Jika tidak disikapi dengan dewasa dan bijaksana sesuai dengan jati diri bangsa yang ber-Pancasila dan memegang teguh UUD Tahun 1945,” ujarnya.
Selain itu, Mas Bram menyoroti terkait bahaya polarisasi sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini. Yang berawal dari sosial media yang kemudian terjadi di kehidupan dunia nyata.
”Polarisasi yang sengaja diciptakan untuk membuat fitnah dan propaganda negatif. Hal ini sudah tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila, jauh menyimpang dari karakter bangsa Indonesia yang beragama dan menjunjung tinggi kebenaran,” imbuhnya.
IKUTI BOROBUDUR NEWS di GOOGLE NEWS (KLIK DISINI)
Mas Bram juga mengkritisi pihak-pihak tertentu yang sengaja mengelola, membayar, dan menggerakkan buzzer untuk melakukan propaganda untuk kepentingan tertentu. Yang berujung pada polarisasi, memecah belah rakyat.
”Karenanya, mari para peserta sosialisasi dan masyarakat pada umumnya untuk lebih bijak, lebih dewasa, lebih cerdas lagi dalam menerima setiap informasi yang beredar di ruang publik,” imbaunya.
Dia menekankan supaya masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu, informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya. Mengandung hoax (bohong), atau ajakan-ajakan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan persatuan dan kesatuan. (adv)