BNews–MAGELANG– Sejak siang ini, hujan deras mengakibatkan sejumlah bencana di Kabupaten Magelang. Mulai banjir hingga tanah longsor yang mengakibatkan dua orang pasangan suami istri meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun borobudurnews, dua korban meninggal adalah pasangam suami istri Kasiono dan Lasmini. Keduanya terkena longsoran di kawasan pertambangan Bego Pendem Kali Bebeng Kecamatan Srumbung. Saat ini, jasad warga Santren Gunungpring Muntilan itu, sudah di RSUD Muntilan guna identifikasi.
“Saat ini masih dalam proses identifikasi,” kata Kasubag Humas Polres Magelang AKP Santoso.
Selain longsor tersebut, dikawasan Merapi, hujan deras juga mengakibatkan sejumlah sungai meluap. antara lain Kali Blongkeng dan Kali Putih. Meluap hingga jembatan krapyak, Jembatan Bugangan juga tidak bisa dilewati. Jalur gulon keselatan juga banjir meluap dari anak sungai ke jalan di desa tular. “Kita harap masyarakat waspada,” himbau Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto.
Hujan lebat juga mengakibatkan meluapnya sejumlah saluran air. Di komplek parkiran Makam Aulia Raden Santri air menggenang dan membentuk arus deras. sejumlah pengendara sepeda motor dilaporkan terjatuh
Tidak hanya itu, dua los penjual di kawasan itu hanyut terbawa derasnya air uang meluap ke jalan.
Banjir di jalan Letku Sugiyarto Muntilan juga banjir cukup deras. Air menggenang di komplek pasar sementara muntilan di area dalam pasar. Ketinggian banjir mencapai 40 centimeter.
Beberapa titik menuju kota magelang juga banjir antara lain jalan Soekarno-Hatta , Bumirejo Mertoyudan. Serta pohon tumbang di jalan menuju kota titik Giriloyo depan Akmil sehingga menutup akses jalan.
Longsor juga terjadi di Bigaran Kecamatan Borobudur. Menurut informasi sudah di bersihkan dengan alat berat tadi.
Longsor juga terjadi di Dusun Lencoh,Kecamatan Selo ,Boyolali yang membuat jalur SSB ( Solo,Selo,Borobudur) tertutup. “Banyak informasi masuk Seperi longsor Desa Pandean Kecamatan Ngablak dab pohon tumbang menutup akses utama semarang-jogja,depan pabrik textil secang,” kata dia.
Hingga berita ini ditulis, wartawan Borobudurnews masih melakukan peliputan terkait bencana yang banyak terjadi. Masyarakat diminta waspada. (wwn/bsn)