BNews–MUNGKID– Proyek pembangunan jalan tol yang melintas di wilayah Kabupaten Magelang sudah diputuskan. Beberapa poros jalan sudah dimulai.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Magelang, Sugiyono menyampaikan kita mengembangkan dua jalur. Jalur tersebut yakni Kulonprogo ke Magelang, masing-masing jalur ada dua poros besar, Poros barat dan timur .
“Jalur Ngargosari-Kulonprogo ke Borobudur itu poros barat. Yang kedua poros timur, Borobudur ke Kabupaten Kulonprogo,” katanya (21/1/2020).
Dijelasnya, untuk poros barat meliputi jalur pertama yakni Ngargosari, Kulon Progo, Ngargoretno , Paripurno, Menoreh, Ngadirejo, Tegal Arum, Kembang Limus sampai ke Borobudur dengan panjang 17,3 kilometer. “Jalurnya relatif agak landai, medan relatif datar, lebar jalan bervariasi sekitar 3-4 meter. Dominasi lahan permukiman, dan dari 17,3 kilometer sudah dicicil 1,7 kilometer melalui dana APBD,” imbuhnya.
“Untuk jalur kedua yakni Ngargosari-Kulon Progo menuju borobudur lewat Ngargoretno, Giripurno, Giri Tengah, Karanganyar, Tanjungsari, Tuksongo, Borobudur. Panjangnya 12,3 kilometer, medan berbukit dan relatif terjal, sebagai jalur wisata minat khusus,” ujarnya.
Sementara untuk jalur timur Borobudur, disana ada dua jalur yakini Borobudur- Wangunrejo-Candirejo-Samping-Jagalan-Kulonprogo panjangnya 8,5 kilometer. Jalur yg kedua timur, Borobudur-Mendut-Progowati- Ngadikarto-Tanjung-Sokorini-Sriwedari- Blongkeng-Jagalan-Kulonprogo, dengan panjang 10,2 kilometer. Tata guna Lahan dominasi pertanian dan permukiman.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
”kita masih mengusulkan satu jalur lagi yaitu poros tengah. Dan ini diharapkan untuk program jangka panjang,”tegasnya.
Terkait proyek pembangunan jalan tol ini sudah ada rancangan dan rencana, kecuali tidak ada pergeseran. “Nanti untuk pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Magelang akan melewati 46 desa di 7 kecamatan. Dengan panjang jalan tol 67,6 km dari situ yang lewat Magelang 49,41 km atau 73%,” terangnya.
Sugiyono menyampaikan untuk tujuh Kecamatan yang akan terlewati yakni Grabag, Secang, Tegalrejo, Candimulyo, Mungkid, Salam dan Ngluwar. “Nanti setelah penetapan lokasi akan diadakan sosialisasi kemudian proses keadaan tanah,” ujarnya.
Disebutkannya, bahwa di Kabupaten Magelang nantinya juga akan terdapat empat gerbang besar wisata. “Gerbang wisata ini positif terdapat di area Palbapang, Blondo, Kembang Limus dan Klangon Kulon Progo,” imbuhnya,
Dijelaskannya juga bahwa hal tersebut merupakan salah satu tindak lanjut dari Borobudur sebagai program wisata super prioritas. “Artinya pembangunan jalan tol ini untuk kepentingan pariwisata. Oleh karenanya exit tol dibangun di tempat untuk sampai ke Borobudur melalui gerbang wisata itu, serta untuk menghidupkan perekonomian warga,” ungkapnya.
Dijelaskan untuk masing-masing gerbang besar wisata tersebut sudah diberi nama sesuai konsepnya. “Salah satunya Gerbang Palbapang itu akan dinamakan Gerbang tol Singa dan akan dibangun patung singa yang akan digarap tahun ini rencananya. Tetapi tidak tahu mulai dibangun empat-empatnya atau salah satu dahulu,” paparnya.
Untuk di Gerbang Tol Blondo nantinya bernama Gerbang Kalpataru. Gerbang Klangon Kulong Progo dinamai Gerbang Samudra Raksa, dan Gerbang di Kembang Limus diberi nama Gerbang Gajah.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Menurutnya, Gerbang Tol atau exit tol ada di salah satu tol saja, hal itu akan lebih pas disamping harapan kita di gerbang itu akan dibangun anjungan cerdas. “Anjungan cerdas saat ini masih konsep. Tetapi sudah masuk dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2019, yang diharapkan ada terminal bis besar, kemudian ada stasiun kereta api, kemudian juga ada amenitas wisatanya dan pusat informasi cerdas serba digital,” ujarnya.
Dijelaskannya, terkait program ini yakni adanya beberapa skenario alternatif untuk menuju Candi Borobudur dari terminal. “Misal dari terminal nantinya menggunakan kereta api ringan atau wisata, shuttle menggunakan kendaraan-kendaraan kecil, dan kereta gantung. Mungkin ketiganya bisa dipakai, salah dua atau salah satunya. Tapi ada tiga kemungkinan itu yang masih proses,” jelasnya.
Sugiyono juga menyebutkan bahwa pihaknya kemarin mengikuti rapat di Provinsi, salah satu yang masuk usulan yakniKerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU). Dimana kontribusi bagi pemkab sendiri yaitu mulai bawah akan diurus melalui Pemkab.
“Hal itu merupakan usulan Pemkab Magelang, meskipun sudah menjadi Perpres Nomor 79 tahun 2020 . Disamping ada pusat informasi disitu juga ada wisata belanja yang rekreatif yaitu bagaimana wisatawan itu berbelanja tetapi tetap berwisata,” pungkasnya. (bsn)