Diduga Tekanan Pekerjaan, Karyawan Cantik ini Jadi ODGJ

BNews-NASIONAL- Dampak tekanan pekerjaan bisa menyebabkan depresi yang nyata. Persaingan di dunia kerja sering kali memaksa karyawan untuk mencapai target dan meraih karier yang diinginkan.

Seperti yang dialami oleh seorang gadis cantik asal Karawang yang pernah bekerja di salah satu pabrik di Cikarang.

Dia mengalami depresi selama 3 tahun setelah berhenti dari pekerjaannya karena merasa tertekan.

Kisah pilu mantan karyawan yang mengalami depresi di Cikarang ini akhirnya terungkap melalui video yang dibagikan oleh aktivis Pratiwi Noviyanthi di kanal Youtube-nya.

Nama gadis ini adalah Yola, seorang gadis cantik asal Karawang, Jawa Barat. Banyak orang yang mengira bahwa Yola ODGJ, yang memiliki paras cantik ini, dulunya adalah seorang gadis yang normal.

Yola juga masih tergolong muda, yaitu berusia 22 tahun. Dia pernah bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu pabrik di Cikarang.

Kisah pilu Yola yang mengalami depresi dimulai ketika dia mulai mengurung diri. Yola sempat mengisolasi diri dan enggan berbicara selama 4 tahun.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Awalnya, keluarga mengira bahwa perilaku Yola hanya pura-pura karena dia masih bisa berbelanja secara online.

“Keluarga mengira bahwa Yola (depresi) hanya pura-pura saja karena saat itu dia masih dapat belanja secara online,” ungkap keluarga Yola yang memiliki inisial EP.

Menurut EP, Yola mengalami kecanduan berbelanja online dan membeli barang-barang yang tidak berguna dan mahal.

Sementara itu, orang tua Yola sendiri diketahui hanya bekerja sebagai petani. Keluarga juga khawatir karena Yola tidak pernah berbicara dan enggan bersosialisasi.

Bahkan EP mengungkapkan bahwa Yola selalu menutupi wajahnya ketika bertemu orang lain.

Yang lebih menyedihkan lagi, Yola juga menunjukkan gejala yang tidak biasa dengan meminta orang tuanya untuk menyediakan sarapan pagi yang terdiri dari apel, pisang, dan susu setiap harinya.

Tidak hanya sarapan pagi, setiap makan siang Yola juga meminta orang tuanya untuk menyediakan makanan yang mahal.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Yola bahkan meminta ibunya untuk menggaruknya selama 24 jam dan memandikannya. Jika keinginannya tidak dituruti, Yola akan marah dan bisa merusak perabotan di rumahnya.

“Ibu juga harus memandikannya, dan dia marah-marah sampai semua orang datang, dan dia merusak semua perabotan di rumah,” ungkap EP.

Tentu saja, melihat kondisi Yola yang melakukan perilaku yang tidak wajar membuat keluarganya merasa tertekan.

Karena kelainan perilaku Yola tersebut, keluarganya akhirnya membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bogor, Karawang, dan juga mengunjungi para kyai dan ustaz.

Selama menjalani pengobatan di RSJ, keluarga Yola harus berjuang karena keterbatasan ekonomi. Hal itu membuat keluarga Yola meminta bantuan dari aktivis Pratiwi Noviyanthi.

Ketika Pratiwi Noviyanthi datang ke rumah Yola, aktivis kemanusiaan itu langsung disambut oleh tangisan nenek Yola. Nenek Yola menangis sambil mengutarakan keluh kesah dan kekhawatiran tentang nasib dan kondisi cucunya, Yola.

Dia mengaku bingung dengan kondisi cucunya yang sekarang mengalami depresi dan menjadi ODGJ. “Gak bisa membayangkan, nasib cucu emak menjadi begini, gak tahu menjadi begini,” kata nenek Yola.

Nenek tersebut juga menceritakan bahwa Yola sudah mengalami depresi selama 3 tahun. Selama 3 tahun itu, Yola sering marah-marah dan merusak piring dan perabotan rumah.

Yola juga tidak mau berbicara selama 3 tahun. Selama tahun-tahun itu, Yola menunjukkan gejala-gejala yang tidak wajar.

Gejala aneh tersebut muncul setelah Yola mulai bekerja. Setiap pulang kerja, Yola menjadi pendiam dan tidak mau berbicara.

“Pulang kerja, diam begitu, hanya ada keinginan tapi tidak mau bicara,” ucap nenek tersebut.

Lebih lanjut, ayah Yola mengungkapkan bahwa putrinya mengalami depresi diduga karena tekanan pekerjaan.

Dia menceritakan bahwa sebelum mengalami depresi, Yola sering curhat ingin berhenti bekerja di salah satu pabrik di Cikarang.

Saat itu, Yola bercerita bahwa dia ingin mengundurkan diri dari pekerjaannya karena sering merasa tertekan.

Ayah Yola menceritakan bahwa saat itu putrinya bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik dengan gaji. Namun, Yola meminta untuk berhenti bekerja meski baru bekerja selama 1 setengah bulan. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!