Enam Bulan, DBD di Jateng Capai 3.189 Kasus
BNews—JATENG—Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah dari bulan Januari hingga Juni 2020 mencapai 3.189 kasus. Hal tersebut menurut data dari Dinas Kesehatan Jateng.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menuturkan kasus DBD tersebut berasal data dari kota maupun kabupaten di Jateng. ”Daerah dengan angka kasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Klaten, Batang, Kota Magelang, dan Kota Semarang,” tuturnya, hari ini (03/07/2020).
Yulianto menjelaskan, meskipun tercatat ada ribuan kasus namun pada tahun ini tergolong sedikit. Bila dihitung dari total penduduk sebanyak 37 juta orang maka dengan angka tersebut, tidak sampai sepuluh persen dari jumlah populasi.
“Kalau dihitung kasusnya hanya 9,16 persen, hal itu kumulatif se-Jateng. Angka tersebut dari setiap 100 ribu penduduk. Jadi semakin kecil angka rasio, semakin baik,” jelasnya.
Sementara untuk kasus kematian akibat demam berdarah, Yulianto mengaku, kasusnya juga rendah. Dihitung hingga Juni 2020, warga yang meninggal akibat demam berdarah berjumlah 47 orang.
“Dihitung kasusnya hanya 1,47 persen dan tugas kita untuk menurunkan terus agar semakin kecil,” imbuhnya.
Tambahnya, ada enam daerah dengan kasus kematian akibat demam berdarah di Jateng yang tertinggi. Yakni Kota Pekalongan, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Grobogan, dan Temanggung.
Menurutnya, kasus DBD dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku hidup masyarakat. ”Harus di waspadai. Karena masih ada hujan, jadi sangat berpotensi munculnya penyakit demam berdarah,” ungkapnya.
”Untuk menanggulangi DBD yakni dengan memantau lingkungan agar tidak ada jentik nyamuk. Menutup, menguras, dan mendaur ulang,” pungkasnya. (*/mta)