Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Ketua MTCC Unimma: Petani Harus Melek Kebijakan Pertanian

BNews—MAGELANG— MTCC Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) kembali menyelenggarakan Sekolah Tani Mandiri secara offline. Acara dilaksanakan di Taman Buah Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang pada Selasa (8/3/2022).

Ketua MTCC Unimma, Retno Rusdjijati mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pertemuan kelima. Yang mana semestinya dilaksanakan pada 11 Februari 2022 lalu, namun harus ditunda lantaran meningkatkan angka Covid-19 di Kabupaten Magelang.

”Sebelumnya, kegiatan Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah yang diikuti 30 peserta ini digelar pada tanggal 14, 21, 28 Januari 2022 dan 4 Februari 2022,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, peserta terdiri dari perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di beberapa kecamatan, perwakilan Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI) dan wakil masyarakat umum.

”MTCC Unimma terus fokus mengembangkan Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah, mengingat tantangan yang makin besar di dunia pertanian,” jelasnya.

Dia pun berharap, outcome dari sekolah tani ini, bisa membantu peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, meningkatkan serapan pasar. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani tembakau melalui agribisnis dan agroindustri.

Download Aplikasi BorobudurNews (Klik Disini)

Sebagai bagian dari persyarikatan, lanjut Retno, MTCC Unimma berkomitmen untuk berkontribusi penuh pada semua lapisan masyarakat agar memiliki perhatian kepada pertanian dan dunia petani. Searah dengan PP Muhammadiyah, diperlukan kebijakan-kebijakan yang lebih progresif agar kesejahteraan petani meningkat.

Demikian juga, sejalan dengan langkah MTCC pada peningkatan kesejahteraan petani tembakau, perlu upaya peningkatkan kapasitas dan produksi. Diversifikasi pangan, penguatan cadangan atau lumbung pangan, penerapan pertanian modern atau modernisasi pertanian serta peningkatan ekspor pertanian.

”Petani harus memahami kebijakan-kebijakan pertanian, antara lain terkait alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) dari Cukai Hasil Tembakau (CHT). Tahun 2022 ini, Pemerintah Pusat memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani atau buruh tani tembakau dan buruh rokok. Dukungan tersebut diberikan dalam bentuk kebijakan yang lebih fleksibilitas kepada daerah untuk mengatur DBHCHT,” ujar Retno.

Tambah dia, perubahan-perubahan kebijakan pertanian ini semestinya harus dipahami petani. ”Mereka harus melek kebijakan pertanian. Petani sebagai lahan implementasi perubahan kebijakan, sudah semestinya tidak lagi menjadi obyek, melainkan juga harus berperan sebagai ‘subyek; agar bisa terus maju dan mandiri,” pungkasnya. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!