Kisah Sodiq Monata, Dari Kuli Hingga Kini Punya Mobil dan Rumah Super Mewah
BNews—NASIONAL— Kerja keras dan keberuntungan menjadi salah satu kunci menjadi orang sukses. Seperti kisah penyanyi dangdut Sodiq Monata.
Siapa tak kenal dia. Para penikmat musik dangdut tentu tak asing dengan pria 52 tahun ini populer lewat lagu-lagu hits koplonya. Kini dia menikmati masa masa kejayaan berkar kerja kerasnya.
Sebelum seperti sekarang, siapa sangka dulunya Sodiq pernah menjadi kuli hingga penjual nasi goreng. Kini, Sodiq telah sukses di industri musik tanah air. Bahkan ia telah memiliki rumah yang super mewah.
Melalui unggahan di channel Youtube ‘CAK SODIQ OFFICIAL’ di tahun 2019, Sodiq memperlihatkan rumah mewahnya. Sodiq memperlihatkan rumahnya mulai dari bagian depan.
Dari depan, terlihat gerbang berwarna abu-abu dan mobil putih terparkir di halaman. Sedangkan di teras rumah nya, tampak beberapa kursi yang tertata rapi di sana.
Setelah memperlihatkan bagian depan rumah, kini Sodiq mengajak untuk melihat bagian dalam rumah. Pintu kayu rumah tersebut terlihat elegan dan mewah.
Sodiq lantas menjelaskan bahwa pintu tersebut harganya cukup mahal.”Bos iki larang, yo wong sugih, larang iki lho, lho asli lawang (Bos ini mahal, ya orang kaya, mahal lho ini, ini asli pintu),” ujar Sodiq.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Saat memasuki rumah Sodiq, terlihat banyak hiasan-hiasan yang mewah. Terdapat sebuah almari untuk menyimpan hiasan hiasan tersebut. Hiasan-hiasan tersebut ternyata koleksi dari istri Sodiq.
“Iki hiasan senengane bojoku, wong wedok yo biasa senengane hias-hiasan (ini kesukaan istriku, wanita biasa sukanya hias-hiasan),” kata Sodiq menjelaskan.
Kemudian, Sodiq mengajak untuk melihat ruang keluarga nya. Di ruangan tersebut, terdapat sofa panjang berwarna coklat dan meja kecil.
Terdapat sebuah televisi besar di ruangan tersebut. Selain itu, terdapat almari mewah yang berada di samping televisi.
Sodiq pernah jadi pengamen sekitar 1996, sebelum kemudian membuat grup orkes kecil-kecilan yang menerima tawaran manggung keliling kampung. Hidupnya sebagai pengamen dan musisi jauh dari berkecukupan, karena itu segala pekerjaan kerap dijalani guna memenuhi kebutuhan keluarga.
“Jualan nasi goreng tahun 2001-2002 di Pandaan. Saya jago kalau bikin nasi goreng. Jadi kuli bangunan juga pernah. Jangan cerita melaratnya (susahnya), kalau melarat sudah ratunya orang melarat,” kata Sodiq tertawa lepas.
Saat itu, Sodiq tidak jarang hanya mendapatkan bayaran Rp 15 ribu untuk setiap penampilan menyanyinya. Namun seiring waktu musik dangdut yang ditekuninya telah mengubah hidupnya. Kondisi itu sudah benar-benar berubah dari kondisinya semula. (her/wan)