Lindungi Petani Magelang Gagal Panen, Kementan dan Komisi IV DPR dorong Program AUTP
BNews—MAGELANG— Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan dalam rangka meningkatkan kesejahteaan masyarakat di Kabupaten Magelang. Bagaimana tidak, secara kumulatif, kurang lebih 70 persen luas lahan di kabupaten ini digunakan untuk sektor pertanian.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Petanian dan Pangan Romza Ernawan, Selasa (5/10). Ia menggambarkan bahwa Kabupaten Magelang memiliki luas wilayah 108 ribu hektare. Dan terbagi dalam 21 kecamatan, 367 desa dan lima kelurahan.
”Sektor pertanian di Kabupaten Magelang dikerjakan oleh lebih dari 57 persen penduduk yang saat ini berjumlah 1,2 juta jiwa,” kata Romza dalam Bimbingan Teknis ’Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Asuransi Tani untuk Pengembagan Usaha Pertanian’.
Ia menjelaskan, Sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan dalam rangka meningkatkan kesejahteaan masyarakat di Kabupaten Magelang. Namun sektor pertanian juga amat rentan terhaap pengaruh iklim dan cuaca.
”Dan sebenarnya risiko gagal panen akibat serangan hama penyakit, kekeringan, kebanjiran dan lain sebagainya relatif tinggi,” ungkapnya di Atria Hotel Magelang.
Untuk itu pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, telah meluncurkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Di mana, pemerintah memberikan subsidi premi hingga 80 persen sebagai stimulan.
”Agar para petani tergerak ikut mensukseskan program AUTP tersebut alam rangka melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen,” terangnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)
Sementara terkait dengan program KUR, program ini dirancang sebagai bentuk perhatian negara terhadap nasib petani agar lebih sejahtera karena memiliki suku bunga rendah. Yakni hanya 5 persen.
”Program KUR sejauh ini dirancang untuk membuka akses skala ekonomi yang lebih terbuka dna maniri. Sehingga petani nantinya tidak akan tergantung kepada negara, namun memiliki cara secara mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan sendiri.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina SE MBA menuturkan, bimtek ini dihadirkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, utamanya para petani. Bahwa KUR tidak hanya sebagai modal UMKM atau asuransi hanya untuk bidang Kesehatan.
”Padahal KUR dan Asuransi Tani (AUTP)adalah salah satu program strategi pemerintah di bidang pertanian. Guna mendukung petani dalam hal pembiayaan dan kegagalan panen akibat bencana, serangan hama dan lain sebagainya,” tutur Vita yang hadir secara virtual.
Hal senada juga disampaikan politisi PDI Perjuangan tersebut jika usaha di sektor pertanian dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang cukup tinggi. Dan petani selama ini menanggung sendiri risiko tersebut.
Padahal, pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Peran sektor pertanian diantaranya sebagai penyedia sumber pangan bagi masyarakat, sumber pendapatan nasional, membuka kesempatan kerja, sumber investasi, serta penghasil devisa negara ketika produk-produk hasil pertanian diekspor ke negara lain.
”Maka, ketidakpastian pada sektor pertanian memerlukan perananan yang cukup besar dari pemerintah. salah satu kebijakan pemerintah dalam hal pembiayaan pemerintah adalah KUR dan asuransi.
”Asuransi pertanian bertujuan memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan tanaman padi yang dipertanggungkan yang disebabkan karena; risiko banjir, kekeringan, dan atau serangan hama/ OPT (Oragnisme Pengganggu Tanaman). Dengan harapan dapat terlindunginya petani dari kerugian kerusakan tanaman atau gagal panen karena memperoleh jaminan ganti-rugi,” terangnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)
”Sedang KUR diharapkan mampu memberikan tambahan modal bagi pelaku usaha pertanian,” imbuhnya.
Sebagai tambahan, Kabupaten Magelang yang sebagian besar penduduknya adalah petani sering kali menghadapi kendala pembiayaan dan modal usaha. Utamanya dalam memulai mengembangkan komoditas pertanian yang baru. Belum lagi dampak bencana alam dan serangan OPT yang menjadi kendala besar bagi petani dalam menghadapi masa tanam.
Diketahui, bimtek bertajuk ’Pemanfaatan KUR dan Asuransi Tani untuk Pengembangan Usaha Pertanian’ merupakan kerja sama Vita Ervina SE MBA sebagai Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jateng VI. Bersama dengan Direktorat Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian sebagai mitra. (ifa/han)