Material Erupsi Merapi 1998 Alami Guguran ke Kali Senowo Magelang
BNews–DUKUN-– Aktivitas Gunung Merapi memang sudah untuk ditebak. Seperti jika terjadi guguran atau gempa di puncak merapi.
Seperti yang didengan oleh masyarakat lereng barat Merapi yakni di Desa Kringjing Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Rabu malam (15/7/2020). Mereka mengaku mendengar suara gemuruh dari arah Merapi.
Kepala Desa Krinjing, Ismail, mengatakan suara gemuruh terdengar dari guguran di Gunung Merapi . Gemuruh terdengar hingga dua kali. Suara pertama terdengar sekitar pukul 18.35,dan gemuruh kedua terdengar sekitar setengah jam setelahnya.
“Suaranya terdengar keras dari sini, warga sampai keluar rumah,” kata Ismail dikuti Harjo.
Ia juga mengungkapkan pantauan lainnya dari Desa Krinjing yang berjarak enam kilometer dari puncak Merapi. “Secara visual gunung terlihat samar-samar, namun warga tidak melihat tanda-tanda lain di sekeliling gunung,” imbuhnya.
Warga, lanjutnya juga tidak melihat asap keluar dari puncak gunung. “Itu guguran, tapi tidak terlihat. Guguran tu bisa ke dalam, bisa keluar,” jelasnya.
Suara gemuruh dari guguran ini, katanya, semakin meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga. Sejak terjadi erupsi Merapi pada 20 Juni 2020, warga Desa Krinjing terus melakukan ronda malam untuk mengawasi kondisi gunung.
Setelah terjadi guguran pada Rabu malam, Ismail pun memastikan bahwa ada sebagian warga yang tetap siaga mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik gunung.
DOWNLOAD MUSIK KEREN (KLIK DISINI)

Sementara Kapolsek Dukun, Iptu Suyanto yang mendapat informasi terjadi guguran langsung meluncur ke PGA Babadan Dukun bersama anggotanya. Mereka patroli sekaligus mengecek dan meminta informasi dari petugas jaga di Pos Babadan yakni Suraji.
“Dari informasi petugas, bahwa sekitar pukul 18.33 wib hingga 19.14 wib, telah terjadi guguran lava dari gunung merapi mengarah kearah barat. Longsoran masuk ke alur sungai senowo masuk wilayah Magelang,” katanya.
Dia juga mengungkapkan, informasi lain dari petugas pos bahwa guguran tersebut merupakan material erupsi tahun 1998. “Karena cuaca gelap hanya terdengar detuman dari wilayah Stabelan dan Pos Babadan, untuk pandangan visual tidak tampak karena gelap,” pungkasnya. (bsn)