BNews–MUNGKID– Mengisi waktu pandemi covid-19 tidak menyurutkan sekelompok pemuda di Kecamatan Mungkid Magelang ini berkreasi. Mereka membuat layang-layang raksasa berbentuk naga.
Kelompok pemuda yang tergabung dalam Karang Peyok ini berdomisili di Dusun Kendal Desa Rambeanak Kecamatan Mungkid. Mereka memproduksi berbagai jenis layang-layang, termasuk terbesar berkonsep naga.
Mas Jhon, 25, salah satu inisiato pemuda Kendal Rambeanak mengatakan, bahwa layang-layang naga saat ini dibuat dengan panjang 40 meter. “Rencana kedepan akan ditambah panjang lagi, dan masih proses menyiapkan tambahan ekornya,” katanya saat diwawancarai Borobudurnews.com (2/7/2020).

Dia mengunkapkan, proses pembuatan layang-layang tersebut tidak terlalu lama cuman beberapa hari saja. “Kita buat saat waktu senggang malam hari, dimana para pemuda dusun bisa kumpul. Pastinya mengisi waktu yang banyak luang di tengah pandemi covid ini,” ungkapnya.
Ditanya terkait anggaran pembuatannya, Jhon mengatakan tidak terhitung nominalnya. “Kita belum bisa hitung rinci biayanya karena bahan pembuatan layang-layang banyak menggunakan barang bekas yang ada,” ujarnya.
Perlu diketahui, pemuda Dusun Kendal ini tidak hanya membuat layang-layang naga saya. Mereka juga membuat berbagai jenis layang-layang seperi bentuk perahu, lele, pesawat dan banyak lain.
Jhon juga menyampaikan bahwa kegiatan pembuatan layang-layang tersebut rutin disaat musim saja. “Kalau yang bentuk naga ini baru sekali kita coba ini. Ya buat himburan teman-teman dan warga sini saja,” tuturnya.
Layang naga dan jenis lainnya tersebut biasa mereka terbangkan di sebuah ladang kosong sekitaran Dusun Kendal Rambeanak. “Biasanya rame-rame pemuda sini bersama anak-anak juga. Kita terbangkan layang-layang naga 40 meter dicoba mengenakan tambang jemuran kecil,” ujarnya.
DOWNLOAD MUSIK KEREN JAWA (KLIK DISINI)
Karena karyanya menarik dan diketahui banyak orang, pesanan dari masyarakat luar semakin banyak masuk. “Foto dan video saat main layang layang terkadang diupload teman-teman di sosmed, jadi banyak yang tahu,” terangnya.

“Pesanan sudah banyak masuk, dan soal harga tergantung bentuk dan ukuran. Bisa dibicarakan belakang itu, dan kalau mau pesan bisa hubungi akun instagram @karangK_peyok ,” tuturnya.
Jhon mengaku ide membuat layang-layang dengan berbagai bentuk berawal dari rasa penasaran dan imajinasi para pemuda. “Ya imajinasi kita untuk terkadang terlalu tinggi, namun bikin penasaran sehingga kita coba membuatnya, dan ternyata berhasil dan keterusan,” akunya.
“Saya berharap dengan adanya layang-layang tersebut bisa menghibur dan menginspirasi masyarakat lainnya. Dan khususnya melestarikan permainan tradisional,” pungkasnya. (bsn)