Nekat Jebak Burung di Hutan Merapi, Dua Pemuda Ditangkap Warga

BNews-JATENG– Dua pemuda diamankan warga. Mereka kedapatan menjebak burung di kawasan Gunung Merapi.

Dua pemuda yang menangkap burung dengan cara dijerat lem (pulut) dan mengambil sarangnya diringkus warga di dekat kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) wilayah Kecamatan Kemalang, Klaten. Burung yang diambil jenis bentet, lebih dari 10 ekor.

Pegiat Jaringan Informasi Lintas Merapi, Sukiman mengatakan kedua orang itu diamankan warga di kawasan Maling Mati Dusun Petung, Desa Sidorejo, kemarin sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku sebenarnya sudah beberapa kali dicurigai warga

“Sudah diawasi warga seminggu terakhir, pernah ditegur warga tapi nekat. Terus tadi di kawasan Maling Mati Dusun Petung,” kata Sukiman kepada detikJateng, Senin (25/9/2023).

Menurut Sukiman, selain di kawasan tersebut, pernah juga di kawasan Sapu Angin. Burung yang ditangkap jenis Bentet dewasa dan anakan.

“Burung jenis Bentet dewasa dan anakan. Jumlahnya lebih dari 10 ekor, kedua orang itu lahir di Sidoarjo dan Sragen tapi kini tinggal di Klaten,” ujar Sukiman.

Oleh warga, burung-burung tersebut lalu dilepaskan kembali. Sedangkan burung yang masih anakan dirawat warga dan akan dilepas setelah dewasa.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Burung yang dewasa tadi dilepas, lebih dari 10 ekor dan untuk anakan dirawat warga. Tadi alasannya tidak punya pekerjaan, lalu saya ajak usaha kopi. Pulang juga saya beri uang bensin tapi saya janji jangan diulangi,” ucap Sukiman.

Kepala Resort Polisi Hutan BTNGM Kecamatan Kemalang, Asep Ariyanto mengonfirmasi kabar adanya dua pemuda yang diamankan oleh warga karena ketahuan menangkap burung.

Asep mengatakan, burung-burung yang diambil kedua pemuda itu kemungkinannya sebagian dari dalam kawasan. Namun, keduanya diamankan warga di luar kawasan TNGM.

“Dimungkinkan satwa diambil sebagian dari dalam kawasan. Dibina warga karena tertangkap sudah di area kampung,” ujar Asep.

Menurut Asep, burung yang ditangkap itu tidak termasuk masuk satwa yang dilindungi. Meski demikian, kedua pemuda itu tetap mendapatkan pembinaan. Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak mengambil satwa di dalam kawasan TNGM.

“Sosialisasi di tingkat kampung di daerah penyangga kita sudah lakukan. Baik berupa spanduk larangan mengambil satwa dan flora dalam kawasan taman nasional,” pungkas Asep. (*/detik)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: