Pembinaan di SMP TeMa Gunungpring, Kapolsek Muntilan : Siswa Hindari Konflik Dengan Hukum
BNews–MAGELANG– Rasa haru dirasakan Kepala Sekolah SMP Terpadu Ma’arif Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Nur Irkhani Solihatun. Selain itu Ia juga bangga karena sekolahnya dikunjungi Kapolsek Muntilan AKP Abdul Muthohir.
“Terima kasih Pak Kapolsek. Sudah berkenan meluangkan waktunya datang ke sekolah kami. Kami sangat bangga,” ujarnya pada rils yang diterima Borobudurnews.com (16/7/2023).
Nur Irkhani juga menyampaikan bahwa kegiatan Kapolsek Muntilan di sekolah ini sangat membantu pihaknya. Yakni dalam mendisiplinkan anak didiknya. Karena banyak hal disampaikan, termasuk penyuluhan hukum.
“Kunjungan pak Kapolsek ini, bagian ajang silaturahmi. Sekaligus mengayomi anak didik kami sehingga anak didik SMP Terpadu Ma’arif Gunungpring, tahu tentang hal yang melanggar hukum dan lainnya,” katanya.
Untuk diketahui, sebanyak 225 siswa SMP Terpadu Ma’arif Gunungpring mengikuti apel kedisiplinan dan ketertiban siswa di halaman sekolah setempat. Apel ini dipimpin oleh Kapolsek Muntilan dan dihadiri para dewan guru dan karyawannya
Di hadapan ratusan siswa, Kapolsek Muntilan menyampaikan para siswa agar bijak menggunakan HP dan konten yang baik. Sebaliknya HP tidak digunakan dengan hal-hal negatif apa lagi saling tantang-menantang dengan kelompok lain.
Apa yang disampaikan oleh AKP Thohir ini bukan tanpa alasan. Salah satunya, sejumlah aksi kekerasan terjadi di wilayah hukum Polresta Magelang yang pelakunya melibatkan anak berkonflik dengan hukum, bermula dari konten melalui HP.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Kejadian kekerasan dan pengeroyokan yang terjadi awalnya lewat akun dalam HP. Dimana mereka memposting konten saling tantang-menantang,” jelas Thohir.
Kepada siswa, Kapolsek juga minta agar menghindari perbuatan asusila di sekolah ini. Seperti konten pornografi dan lainnya. Hindari miras dan Narkoba. Jangan gadaikan masa depan para siswa dengan perilaku yang tak baik.
Tak itu saja, para siswa juga diingatkan untuk menghindari naik motor karena belum cukup umur dan belum mengantongi SIM. Jika ada keperluan di luar rumah, ajak orangtua untuk mengantar mencari kebutuhan diperlukan.
“Yang paling penting, hormati bapak dan ibu guru, hargai dan banggakan orangtua. Juga bekali diri para siswa dengan skill, etika dan jangan membawa senjata tajam ke sekolah,” kunci Thohir. (*)