Sebuah Gending Jawa Dilantunkan Di Rumah Duka Ki Seno Nugroho
BNews–JOGJA– Proses di rumah duka Ki Seno Nugroho di Bantul ada sedikit berbeda pada umumnya. Dimana sebuah gending dimainkan sebagai penghormatan kepada almarhum (4/11/2020).
Gending ini dimainkan sesuai dengan permintaan almarhum yang sempat menginginkan jika dirinya meninggal untuk diiringi oleh gending tersebut. Beberapa sinden lengkap dengan niaganya menyayikan sebuah gending di rumah duka saat jeda prosese mengsholatkan Jenazah.
“Beliau sempat berkata pada saat pementasan, jika ingin gending yang diaransemen oleh salah satu orang terdekatnya tersebut dimainkan saat beliau enggak ada. Nama gendingnya saya kurang begitu hapal, yang jelas beliau menyukainya dan meminta agar gending itu dimainkan,” terang Manajer Ki Seno Gunawan Widagdo, di rumah duka, Rabu (4/11/2020).
Oleh karena itu, Gunawan mengaku telah menyiapkan sejumlah gamelan yang dipasang di depan rumah almarhumah. Adapun jenazah Ki Seno sendiri di semayamkan di pendopo pada bagian depan rumahnya. Rencananya, jenazah dari Ki Seno akan dikebumikan di Makam Semaki Gede, Kota Jogja.
“Karena di sana ada makam ayahanda beliau juga, Ki Suparman. Ki Seno sendiri tinggal di sini sejak 2016. Beliau dikenal low profil dan membaur dengan warga. Beliau juga dikenal dekat dengan warga, meskipun beliau adalah pendatang,” lanjutnya.
Prosesi di rumah duka bisa disaksikan live di channel youtube Dalang Seno.
Ki Seno meninggal dunia setelah mengeluhkan sakit saat bersepeda santai Selasa (3/11/2020) sore. Sempat dibawa pulang ke rumah, namun kemudian dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping, karena kondisinya yang memburuk. Ki Seno meningal dunia Selasa malam di usia 48 tahun.
Ki Seno Nugroho meninggalkan satu istri dan tiga orang anak. Istrinya, Agnes Widiasmoro, adalah dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. (*/Lubis)