Seni Sederhana Namun Eksotis, Menilik Membatik Dengan Media Daun Bodhi Di Borobudur
BNews–MAGELANG– Sebuah karya menakjubkan dihasilkan oleh seorang seniman di Magelang. Meski dikatakan seni sederhana, membatik dengan media Daun Bodhi ini memeliki kesan lebih naturan dan eksotis.
“Cara menggambarnya biasa saja, hanya tidak perlu ditekan cukup digoreskan ringan, agar Daun Bodhi sebagai media lukis tidak hancur,” ucap Seniman Pelukis Daun Bodhi, Budiyanto.
Budiyanto menerangkan, dalam mempersiapkan Daun Bodhi sebagai media gambar melalui beberapa proses. Pertama daun direndam didalam air selama 30 hari, agar pigmen daun atau klorofil lembar daun yang berwarna hijau bisa terlepas dari tulang daun.
Setelah 30 hari direndam kemudian daun dibersihkan dan dijemur lalu direbus sebentar dan dikeringkan. Setelah kering daun disikat untuk membersihkan pigmen daun yang masih menempel lalu dijemur kembali.
“Paling bagus direndam dengan air hujan, maka lebih cepat pigmen daun terpisah dari tulang daun. Dimana tulang daun ini yang akan dipergunakan sebagai media lukisan,” papar Budiyono, yang belajar secara otodidak ini.
Setelah siap, maka tulang daun tersebut bisa dilukis atau digambar dengan menggunakan pensil 8B atau dengan Krayon warna. Adapun untuk membatik menggunakan pewarna pasta.
“Dalam proses melukis cukup digoreskan saja jangan ditekan, karena tulang Daun Bodhi ini rapuh rawan patah,” jelas Budiyono.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Adapun pemilihan Daun Bodhi ini dikarenakan lokasi workshop Galeri Godong Pawon, berada di Jl Candi Pawon Brojonalan Borobudur; dekat dengan Candi Pawon yang merupakan Candi Budha. Yang juga melayani edukasi melukis Daun Bodhi kepada wisatawan.
“Dalam sejarah Agama Budha, Sang Budha Gautama menerima pencerahan saat berada dibawah Pohon Bodhi, sehingga daunnya cocok digunakan sebagai media seni di wilayah Candi Pawon.
Sebenarnya ada daun lain yang juga bisa digunakan, yaitu Daun Sirsak,” tutur Budiyono.
Setelah dilukis atau digambar Daun Bodhi tersebut bisa dipigura sebagai pajangan yang menarik tentunya.
“Bisa digambar bebas seperti pemandangan alam atau apapun. Kalau saya lebih suka menggambar relief Candi Borobudur.
Disamping itu saya juga membudidayakan Pohon Bodhi agar lebih mudah mencari bahan baku sendiri,” pungkasnya. (*)