SMPN 1 Salam Jadi Contoh Sekolah Siaga Kependudukan, Ini Inovasi Peduli Stunting-nya!
BNews-Magelang – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) memiliki program unggulan bernama Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Dimana yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa terhadap isu-isu kependudukan, keluarga berencana, serta pembangunan berkelanjutan.
Program ini merupakan kerja sama antara BKKBN dengan sekolah-sekolah di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, SSK melibatkan siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar sekolah; untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan informatif.
SMP Negeri 1 Salam, yang berada di Kabupaten Magelang, menjadi salah satu sekolah yang berhasil meraih predikat Sekolah Siaga Kependudukan Paripurna di Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini menunjukkan komitmen tinggi dalam menjalankan perannya sebagai agen perubahan di bidang kependudukan.
SMPN 1 Salam aktif bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak lainnya guna membentuk generasi muda yang sadar serta bertanggung jawab terhadap persoalan kependudukan.
Sebagai bentuk implementasi program SSK, SMPN 1 Salam menginisiasi program bertajuk “Reli Gasing” atau Remaja Peduli Pencegahan Stunting.
Program ini terdiri dari dua kegiatan utama, yakni Aksi Gizi Berbagi dan Edukasi Kesehatan Reproduksi, Gizi, dan Anemia bagi Remaja.
Aksi Gizi Berbagi dilakukan dengan memberikan edukasi mengenai stunting kepada ibu-ibu dan balita; serta berbagi protein hewani berupa telur kepada balita.
CEK BERITA UPDATE LAINNYA DISINI (KLIK)
Lokasinya di Posyandu Pusporinonce, Dusun Lojirejo, Desa Gulon, Kecamatan Salam. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 4 Juni 2025 dan menghadirkan satu balita yang terindikasi stunting, enam balita berisiko stunting, serta para ibu balita.
Program Aksi Gizi Berbagi ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Magelang. Selain itu, melalui program Reli Gasing, SMPN 1 Salam juga turut mendukung keberhasilan program pemerintah “Genting” atau Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.
Inisiatif ini membuktikan bahwa sekolah turut ambil bagian dalam menyukseskan agenda nasional penurunan angka stunting.
Pencegahan stunting tidak hanya difokuskan kepada balita, namun juga menyasar remaja, khususnya remaja putri. Edukasi bagi remaja putri sangat penting agar mereka memahami pentingnya asupan gizi sejak usia dini.
Kesadaran ini perlu ditanamkan karena siklus stunting bisa dimulai sejak masa remaja. Remaja putri merupakan calon ibu di masa depan, dan apabila mereka mengalami anemia, maka berisiko menjadi wanita usia subur yang juga menderita anemia. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi saat melahirkan, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga risiko stunting pada anak yang dilahirkan.
Dengan dasar pemikiran tersebut, program Reli Gasing di SMPN 1 Salam juga menyasar edukasi kesehatan reproduksi, gizi, dan anemia. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai kegiatan remaja seperti Karang Taruna, Remaja Masjid, dan komunitas-komunitas remaja di wilayah sekitar Desa Gulon, tempat SMPN 1 Salam berada.
Gelar Sekolah Siaga Kependudukan yang disandang oleh SMPN 1 Salam menjadikan sekolah ini sebagai salah satu pilar penting dalam mendukung program-program strategis pemerintah.
Harapannya, melalui pelaksanaan program-program tersebut, sekolah dapat semakin maju dan berkontribusi besar dalam pembangunan daerah dan pencapaian target pembangunan berkelanjutan. (adv)