Subhanallah, Masjid Unik di Magelang Ini Berbentuk Kakbah
BNews—MAGELANG— Kampung Warna-warni Tidar Campur di Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan memiliki masjid unik nan cantik. Majid bernama Ash Shirath tersebut berbentuk mirip seperti Kakbah di Masjidil Haram Mekkah.
Bangunan utama berbentuk kubus ini berukuran 6×7,5 meter, tinggi 5,30 meter dan lebar 6,8 meter. Kemudian serambi ukurannya 6,5×7 meter dan tempat wudu 2,5×6,5 meter.
Ukiran kaligrafi Asmaulhusna berwarna kuning emas mengelilingi menghiasi bangunan masjid. Selain kaligrafi ada juga kalimat syahadat di bagian temboknya. Serta pada sisi pojok timur laut terdapat hajar aswad.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Warna-warni Tidar Campur Sagiyo, 59, menuturkan terdapat beberapa kesulitan dalam menggarap masjid. Ia mengatakan, bagian tersulit adalah saat harus mengukir/ memahar kalimat Asmaulhusna dan syahadat di dinding.
Kesulitan tersebut kemudian terjawab saat dirinya bertemu dengan dua orang ahli di kaligrafi. Mereka adalah Asikkurrochman dari Jepara dan Chudory dari Bandongan.
”Beliau berdua membantu kami hingga tertulis dengan rapi di dinding. Chudory ini dulunya murid dari Syekh Puji yang membuat kaligrafi di lempengan tembaga. Jadi, memang sudah ahlinya,” paparnya.

Sedangkan ide awal pembangunan Masjid Ash Shirath karena warga sekitar ingin salat berjamah di masjid yang dekat dengan kediamannya. ”Kemudian, kami mencari lahan untuk pembangunan masjid,” ungkapnya, kemarin (14/5).
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik disini)
Pihaknya kemudian menemukan area kandang sapi yang sudah tidak digunakan. Namun, lahan tersebut merupakan milik pribadi seorang warga. Dan setelah dibicarakan dengan pemilik tanah, akhirnya tanah itu diwakafkan.
”Tanah ini wakaf dari tiga keluarga. Yakni keluarga saya, Muh Anwar dan Mulat. Kita sepakat bangun masjid. Tapi ingin bentuk yang menarik karena kampung kita kan dikenal sebagai tempat wisata. Akhirnya terpikir bentuk ’Kakbah’ ini,” ujarnya.
Modal awal pembangunan sekitar Rp4 juta yang didapat saat kegiatan Festival Warna-warni tahun 2019 lalu. Lantaran kurang, akhirnya swadaya masyarakat setempat dan mencari donatur. Selama pembangunan, warga gotong royong membantu dengan dua tukang utama.
”Alhamdulillah, tak lama dapat terkumpul banyak dan cukup untuk membangun masjid ini. Total biaya yang kita keluarkan Rp400 juta,” pungkasnya. (mta/han)