Terkait RUU EBET, Abdul Kadir Karding Sebut DPR Masih Menunggu DIM dari Pemerintah
BNews—MAGELANG— Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding mendorong pemerintah untuk segera melengkapi berkas Rancangan Undang Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBET) sehingga bisa segera disahkan. Saat ini, DPR masih menunggu Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dari Pemerintah.
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri mujahadah di Perumahan Bumirejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
“Kita mendorong pemerintah untuk segera melengkapinya sehingga RUUnya bisa disahkan. Karena kalau melihat pengelolaan energi baru terbarukan tersebut sangat berdampak positif baik bagi warga masyarakat maupun pemerintah,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Borobudurnews, Sabtu (19/11/2022).
Terutama, lanjutnya, bagi kalangan rumah tangga tentunya keberadaan energi baru terbarukan tersebut dapat menekan pengeluaran yang dibutuhkan.
“Seperti halnya penggunaan gas yang dikonversi dari minyak, tentunya penggunaan gas lebih hemat dan lebih sehat dibanding menggunakan minyak, terutama minyak yang mengeluarkan polusi,” terangnya.
Politikus PKB tersebut juga mengimbau kepada ibu-ibu khususnya yang mengikuti mujahadah/ kajian rutin tersebut untuk bersiap menghadapi perubahan yang akan diterapkan oleh pemerintah. Pasalnya, penggunaan energi terbarukan juga demi masa depan bangsa.
Terlebih dalam menghadapi resesi ini, pemerintah berupaya untuk mempertahankan anggaran negara supaya tidak terjebak dalam resesi. Salah satunya melalui penggunaan energi terbarukan tersebut.
IKUTI BOROBUDUR NEWS di GOOGLE NEWS (KLIK DISINI)
Selain itu, Karding mewanti-wanti kepada seluruh ibu-ibu yang hadir untuk menjadi perempuan yang produktif dalam menghadapi resesi. Terlebih dengan kehadiran media sosial yang memudahkan untuk sebagai sarana promosi.
“Marilah kita bijak dalam menggunakan media sosial, digunakan untuk hal hal positif, untuk promosi hasil produksi. Misalnya, seperti roti, atau produk umkm lainnya,” imbaunya.
Selain sebagai upaya untuk menambah produktivitas juga sebagai langkah untuk mengantisipasi jika resesi melanda, seperti halnya yang terjadi disejumlah negara saat ini.
“Banyak negara-negara yang dilanda resesi saat ini sehingga harus kita antisipasi sejak dini. Syukur Alhamdulillah jika pernyataan pemerintah benar sehingga negara kita tidak dilanda resesi,” tutupnya. (*)